Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 141
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 141 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

وهو - سبحانه - يرى الطالحين فيجزيهم (لَّقد سمع الله قول الَّذين قالوا إنَّ الله فقيرٌ ونحن أغنياء سنكتب ما قالوا وقتلهم الأنبياء بغير حقٍ ونقول ذوقوا عذاب الحريق) آل عمران: ١٨١ .

تقول عائشة - رضي الله عنها - مبينة سعة سمع الله: " الحمد لله الذي وسع سمعه الأصوات " (١) ، لقد جاءت المجادلة إلى النبي صلى الله عليه وسلم تكلمه في جانب البيت ما أسمع ما تقول، فأنزل الله عزّ وجلّ: (قد سمع الله قول الَّتي تجادلك في زوجها وتشتكي إلى الله والله يسمع تحاوركما إنَّ الله سميع بصير) المجادلة: ١ . (٢)

وفي صحيح البخاري عن أبي موسى الأشعري - رضي الله عنه - قال: كنّا مع النبي صلى الله عليه وسلم في سفر، فكنّا إذا علونا كبرنا، فقال: (أربِعُوا على أنفُسِكُمْ، فإنّكُم لا تدْعُونَ أصمّ ولا غائِباً، تدعون سميعاً بصيراً قريباً) . (٣)

جهل المشركين بنفاذ سمع الله:

روى البخاري في صحيحه عن عبد الله - رضي الله عنه - قال: اجتمع عند البيت (الكعبة) ثقفيان وقرشي، أو قرشيان وثقفي، كثيرةٌ شحم بطونِهم، قليلة فقه قلوبِهم، فقال أحدهم: أترون أنّ الله يسمع ما نقول؟ قال الآخر: يسمع إن جهرنا، ولا يسمع إن أخفينا، وقال الآخر: إن كان يسمع إذا جهرنا فإنّه يسمع إذا أخفينا، فأنزل الله - عزّ وجلّ - (وما كنتم تستترون أن يشهد عليكم سمعكم ولا أبصاركم ولا جلودكم ولكن ظننتم أنّ الله لا يعلم كثيراً مّمَّا تعملون) فصلت: ٢٢ . (١)


(١) رواه البخاري في صحيحه تعليقاً: ١٣/٣٧٢: وقال ابن حجر في الفتح: ١٣/٣٧٣. " ووصله أحمد والنسائي وابن ماجه باللفظ المذكور هنا ".
(٢) هذه التكملة رواها أحمد والنسائي وابن ماجه، كما أفاده الحافظ في الفتح: ١٣/٣٧٤.
(٣) رواه البخاري: ١٣/٣٧٢. ورقمه: ٧٣٨٦.

Bahasa Indonesia Translation

Pendengaran dan Penglihatan Allah ﷻ terhadap yang Buruk

Allah ﷻ juga melihat orang-orang yang buruk amalnya, dan Dia akan membalas mereka. Firman-Nya:

﴿لَّقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ﴾

“Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya.’ Kami akan mencatat perkataan mereka itu, begitu juga perbuatan mereka membunuh para nabi tanpa hak, dan Kami akan mengatakan: ‘Rasakanlah siksa yang membakar.’” (Surah Ali ‘Imran: 181)

Luasnya Pendengaran Allah ﷻ

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Segala puji bagi Allah yang pendengaran-Nya meliputi semua suara.” Ia berkata demikian tentang peristiwa seorang wanita yang datang kepada Nabi ﷺ mengadukan masalahnya, sementara Aisyah tidak bisa mendengar perkataannya meski ia berada di sisi rumah. Lalu Allah ﷻ menurunkan firman-Nya:

﴿قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ﴾

“Sungguh, Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Surah Al-Mujadilah: 1)

Dalam Shahih al-Bukhari, dari Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Kami pernah bersama Nabi ﷺ dalam sebuah perjalanan. Jika kami naik ke tempat yang tinggi, kami bertakbir dengan suara keras. Maka beliau bersabda: “Tenangkanlah diri kalian, karena kalian tidak sedang berdoa kepada Tuhan yang tuli dan jauh, tetapi kalian berdoa kepada Tuhan Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, lagi dekat.”

Kebodohan Orang Musyrik terhadap Sempurnanya Pendengaran Allah ﷻ

Dalam Shahih al-Bukhari dari Abdullah radhiyallahu ‘anhu disebutkan: Tiga orang berkumpul di dekat Ka‘bah, dua orang Quraisy dan satu orang Tsaqafi (atau dua orang Tsaqafi dan satu orang Quraisy). Perut mereka besar, tetapi hati mereka sedikit memahami. Salah seorang berkata: “Apakah kalian mengira Allah mendengar apa yang kita bicarakan?” Yang lain berkata: “Dia mendengar jika kita mengeraskan suara, tetapi tidak mendengar jika kita berbisik.” Yang ketiga berkata: “Jika Dia mendengar saat kita mengeraskan suara, maka pasti Dia juga mendengar saat kita berbisik.” Maka Allah ﷻ menurunkan ayat:

﴿وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِنْ ظَنَنتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ﴾

“Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaranmu, penglihatanmu, dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui banyak dari apa yang kamu kerjakan.” (Surah Fussilat: 22)


  1. Shahih al-Bukhari, 13/372. Lihat juga penjelasan Ibn Hajar dalam Fath al-Bari, 13/373. Hadits ini disambungkan oleh Ahmad, an-Nasai, dan Ibnu Majah.
  2. Riwayat tambahan dalam Musnad Ahmad, Sunan an-Nasai, dan Sunan Ibnu Majah. Lihat Fath al-Bari, 13/374.
  3. Shahih al-Bukhari, 13/372, no. 7386.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 141 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi