Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Allah ﷻ juga melihat orang-orang yang buruk amalnya, dan Dia akan membalas mereka. Firman-Nya:
﴿لَّقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ﴾
“Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan: ‘Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya.’ Kami akan mencatat perkataan mereka itu, begitu juga perbuatan mereka membunuh para nabi tanpa hak, dan Kami akan mengatakan: ‘Rasakanlah siksa yang membakar.’” (Surah Ali ‘Imran: 181)
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Segala puji bagi Allah yang pendengaran-Nya meliputi semua suara.” Ia berkata demikian tentang peristiwa seorang wanita yang datang kepada Nabi ﷺ mengadukan masalahnya, sementara Aisyah tidak bisa mendengar perkataannya meski ia berada di sisi rumah. Lalu Allah ﷻ menurunkan firman-Nya:
﴿قَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّتِي تُجَادِلُكَ فِي زَوْجِهَا وَتَشْتَكِي إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَا ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ﴾
“Sungguh, Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepadamu tentang suaminya dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Surah Al-Mujadilah: 1)
Dalam Shahih al-Bukhari, dari Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Kami pernah bersama Nabi ﷺ dalam sebuah perjalanan. Jika kami naik ke tempat yang tinggi, kami bertakbir dengan suara keras. Maka beliau bersabda: “Tenangkanlah diri kalian, karena kalian tidak sedang berdoa kepada Tuhan yang tuli dan jauh, tetapi kalian berdoa kepada Tuhan Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, lagi dekat.”
Dalam Shahih al-Bukhari dari Abdullah radhiyallahu ‘anhu disebutkan: Tiga orang berkumpul di dekat Ka‘bah, dua orang Quraisy dan satu orang Tsaqafi (atau dua orang Tsaqafi dan satu orang Quraisy). Perut mereka besar, tetapi hati mereka sedikit memahami. Salah seorang berkata: “Apakah kalian mengira Allah mendengar apa yang kita bicarakan?” Yang lain berkata: “Dia mendengar jika kita mengeraskan suara, tetapi tidak mendengar jika kita berbisik.” Yang ketiga berkata: “Jika Dia mendengar saat kita mengeraskan suara, maka pasti Dia juga mendengar saat kita berbisik.” Maka Allah ﷻ menurunkan ayat:
﴿وَمَا كُنتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَا أَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلَٰكِنْ ظَنَنتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ﴾
“Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaranmu, penglihatanmu, dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui banyak dari apa yang kamu kerjakan.” (Surah Fussilat: 22)