Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Namun mereka (para ilmuwan) hanya menjelaskan kepada kita bagaimana alam semesta bekerja. Mereka hanya menyingkap bagaimana hukum-hukum itu berfungsi pada benda-benda. Sementara yang kita butuhkan adalah jawaban tentang siapa Pencipta alam semesta dan siapa Pencipta hukum-hukum yang mengaturnya.
Wahiduddin Khan berkata: “Manusia kuno mengetahui bahwa langit menurunkan hujan. Namun kita sekarang mengetahui seluruh proses penguapan air laut hingga turunnya butiran air ke bumi. Semua pengamatan ini hanyalah gambaran fakta, bukan penjelasan hakiki tentangnya. Ilmu pengetahuan tidak mengungkapkan kepada kita bagaimana fakta-fakta itu menjadi hukum? Bagaimana hukum itu berdiri antara bumi dan langit dalam bentuk yang begitu bermanfaat dan menakjubkan, hingga para ilmuwan dapat menyimpulkan darinya hukum-hukum ilmiah?”
Mengklaim bahwa manusia setelah mengetahui keteraturan alam lalu ia mengatakan telah menemukan penjelasan tentang alam semesta, tidak lain hanyalah tipuan terhadap dirinya sendiri. Ia sebenarnya menempatkan sebuah mata rantai dari tengah di posisi mata rantai terakhir.
Sesungguhnya alam tidak menjelaskan apa pun tentang keberadaan (alam semesta), bahkan ia sendiri membutuhkan penjelasan.
Bacalah dialog ini yang mungkin terjadi antara seorang cerdas dengan salah seorang dokter ahli dalam bidangnya:
Penanya: Apa sebabnya darah itu berwarna merah?
Dokter: Karena dalam darah terdapat sel-sel merah. Ukuran tiap sel sekitar 1/700 inci.
Penanya: Baik, tetapi mengapa sel-sel itu berwarna merah?
Dokter: Karena dalam sel-sel itu ada zat bernama hemoglobin, yaitu zat yang menjadi merah ketika bercampur dengan oksigen di dalam jantung.
Penanya: Bagus, tetapi dari mana datangnya sel-sel yang membawa hemoglobin itu?
Dokter: Sel-sel itu diproduksi di dalam hatimu.”