Kesimpulannya, sifat-sifat ini yang disangka oleh orang-orang jahil sebagai sifat kekurangan, lalu mereka berani menuduh Tuhan langit dan bumi telah menyifati diri-Nya dengan sifat kekurangan. Dari sangkaan itu, mereka pun menolak sifat-sifat tersebut dan menakwilkannya. Padahal Allah Jalla wa ‘Ala justru memuji diri-Nya dengan sifat-sifat itu, menjadikannya sebagai bagian dari sifat-sifat keagungan dan kesempurnaan, selalu disertakan dengan sifat-sifat agung dan mulia lainnya yang mengagumkan. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang menafikan sebagian sifat Allah dengan takwil tidak lain adalah orang-orang yang bodoh dan terjebak dalam kebingungan.