Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
قواعد مهمة في صفات الله وأسمائه
هناك عدة قواعد مهمة، ونقاط رئيسة، نبه إليها العلماء في هذا الباب نسوقها موجزة مختصرة.
القاعدة الأولى: القول في بعض الصفات كالقول في بعضها الآخر (١) :
بهذه القاعدة نرد على عدة طوائف:
أ- الذين يثبتون بعض الصفات وينفون بعضها، كالذين يثبتون لله الحياة، والعلم، والقدرة، والسمع، والبصر، والكلام، والإرادة، ويجعلونها صفات حقيقية، ثم ينازعون في محبة الله ورضاه، وغضبه وكراهيته، ويجعلون ذلك مجازاً، أو يفسرونه بالإرادة، أو يفسرونه بالنعم والعقوبات.
فيقال لهؤلاء: لا فرق بين ما أثبتموه وما نفيتموه، بل القول في أحدهما كالقول في الآخر، فإن كنتم تقولون: حياته وعلمه كحياة المخلوقين وعلمهم، فيلزمكم أن تقولوا في رضاه ومحبته كذلك.
وإن قلتم له حياة وعلم وإرادة تليق به ولا تشبه حياة المخلوقين وعلمهم وإرادتهم، فيلزمكم أن تقولوا في رضاه ومحبته وغضبه كذلك.
وإن قلتم: إن الغضب غليان دم القلب لطلب الانتقام، فكذلك يقال: الإرادة ميل النفس إلى جلب مصلحة أو دفع مضرة، فإن قلتم: هذه إرادة مخلوق، قلنا: هذا غضب مخلوق.
(١) مجموع فتاوى شيخ الإسلام: ٣/١٧.
Bagian Keenam: Kaidah-kaidah Penting dalam Sifat dan Nama Allah
Ada beberapa kaidah penting dan pokok utama yang diingatkan oleh para ulama dalam bab ini. Berikut disampaikan secara ringkas:
Kaidah Pertama: Pembahasan mengenai sebagian sifat Allah sama dengan pembahasan mengenai sifat-sifat lainnya. (1)
Dengan kaidah ini, kita membantah sejumlah kelompok:
a. Yaitu mereka yang menetapkan sebagian sifat dan menolak sebagian lainnya. Misalnya mereka menetapkan bagi Allah sifat hidup, ilmu, kuasa, mendengar, melihat, berbicara, dan berkehendak, lalu menjadikannya sebagai sifat hakiki. Namun mereka menolak adanya sifat cinta Allah, ridha-Nya, murka-Nya, dan benci-Nya. Mereka menafsirkannya hanya sebagai kehendak, atau menafsirkannya dengan nikmat dan hukuman.
Kepada mereka dikatakan: tidak ada perbedaan antara sifat yang kalian tetapkan dengan yang kalian ingkari. Ucapan tentang satu sifat sama dengan ucapan tentang sifat lainnya. Jika kalian berkata: hidup dan ilmu Allah serupa dengan hidup dan ilmu makhluk, maka kalian juga harus mengatakan ridha dan cinta Allah serupa dengan ridha dan cinta makhluk.
Jika kalian berkata: Allah memiliki hidup, ilmu, dan kehendak yang sesuai dengan keagungan-Nya dan tidak menyerupai hidup, ilmu, dan kehendak makhluk, maka kalian juga harus berkata demikian mengenai ridha, cinta, dan murka-Nya.
Jika kalian berkata: murka adalah gejolak darah dalam hati untuk menuntut balas, maka kami katakan pula: kehendak adalah kecondongan jiwa untuk meraih manfaat atau menolak mudarat. Jika kalian berkata: itu adalah kehendak makhluk, maka kami jawab: demikian pula itu adalah murka makhluk.
(1) Majmu‘ Fatawa Syaikhul Islam, 3/17.