Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Ibadah memiliki tiga rukun utama:
Ikhlas. Yaitu seorang hamba mengikhlaskan niatnya hanya untuk mencari wajah Allah dan negeri akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا، أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ»
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barang siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya, atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan tujuan hijrahnya itu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Meninggalkan ikhlas akan membatalkan ibadah.
Kejujuran. Maksudnya adalah kejujuran dalam tekad, yaitu seorang hamba bersungguh-sungguh dalam menaati perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan-Nya, serta meninggalkan kelemahan dan kemalasan dalam beribadah.
Mutaba‘ah (Mengikuti Rasulullah ﷺ). Yaitu tidak beribadah kepada Allah kecuali dengan tata cara yang disyariatkan-Nya dan diajarkan Rasul-Nya ﷺ. Adapun orang-orang yang beribadah tanpa ilmu, maka itulah bid‘ah yang telah diperingatkan oleh Rasulullah ﷺ. Beliau mencela pelakunya dan menyatakan bahwa amalnya sesat. Beliau bersabda:
«كُلُّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ»
“Setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid‘ah, setiap bid‘ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.”
Pelaku bid‘ah, amalnya akan tertolak dan tidak diterima. Dalam hadits sahih, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ»
“Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan kami ini yang bukan darinya, maka ia tertolak.”
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
«مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ»
“Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka ia tertolak.”
Tanpa adanya tekad yang jujur, ibadah tidak akan pernah terwujud. Sebab, ibadah hanya akan menjadi angan-angan yang pudar sebelum sempat dikerjakan. Tanpa adanya ikhlas dan mengikuti Rasulullah ﷺ, maka ibadah tidak akan diterima Allah Ta‘ala.