Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 206
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 206 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

فهذا أول انحراف وجد في تاريخ البشرية عن التوحيد، فأرسل الله إليهم أول رسله نوحاً عليه السلام مصداقاً لوعده الذي أعطاه لأبي البشر آدم بإرسال الرسل وإنزال الكتب هداية للبشرية.

والدليل على أن نوحاً كان أول رسول مبعوث حديث الشفاعة الثابت في الصحيح، وفيه: (أن الناس يأتون بعد آدم نوحاً فيقولون له فيما يقولون: يا نوح، أنت أول الرسل إلى الأرض، وسماك الله عبداً شكوراً) (٢) . والنصوص التي بين أيدينا من كتاب ربنا تدل دلالة واضحة على أن نوحاً قد دعا إلى التوحيد الخالص، فقد قال لقومه: (اعبدوا الله ما لكم من إلهٍ غيره إني أخافُ عليكم عذاب يومٍ عظيمٍ) الأعراف: ٥٩ ، وقال: (أن لاَّ تبعدوا إلاَّ الله إني أخافُ عليكم عذاب يومٍ أليمٍ) هود: ٢٦ وقال: (يا قوم اعبدوا الله ما لكم من إلهٍ غيره أفلا تتَّقون) المؤمنون: ٢٣ .

والذين استجابوا لدعوته للتوحيد هم ضعفاء الناس، وتنكّر لها السادة والزعماء الذين يظنون في أنفسهم العقل والذكاء حيث استكبروا عن متابعة الحق: (قال الملأ ُ من قومه إنَّا لنراك في ضلالٍ مُّبينٍ) الأعراف: ٦٠ والملأ المذكورون في الآية هم السادة والكبراء، وقالوا له: (وما نراك اتَّبعك إلاَّ الَّذين هم أراذلنا بادي الرَّأي) هود: ٢٧ ؛ أي: اتبعوك بدون تأمل عميق، وتفكير ونظر، وهذا الذي رموهم به هو ما يجب أن يُمدحوا به، فإن الحق إذا ظهر لا يحتاج إلى نظر، بل يجب اتباعه.

وتعجبوا أن يبعث الله رسولاً بشراً فقالوا: (ما نراك إلاَّ بشراً مثلنا) هود: ٢٧ ، (فقال الملأُ الَّذين كفروا من قومه ما هذا إلاَّ بشرٌ مثلكم يريد أن يتفضَّل عليكم ولو شاء الله لأنزل ملائِكةٍ) المؤمنون: ٢٤ ، وطلبوا منه أن يطرد الضعفاء والمساكين الذين تابعوه فرفض طلبهم (وما أنا بطارد الَّذين آمنوا إنَّهم مُّلاَقُو ربهم ولكني أراكم قوماً تجهلون) هود: ٢٩ .


(١) صحيح البخاري: ٨/٦٦٧. ورقمه: ٤٩٢٠.
(٢) رواه مسلم: ١/١٨٥. ورقمه: ١٩٤.

Bahasa Indonesia Translation

Inilah penyimpangan pertama dalam sejarah manusia dari tauhid. Maka Allah mengutus kepada mereka rasul pertama, yaitu Nuh ‘alaihissalam, sebagai bukti janji Allah kepada bapak manusia, Adam, bahwa Dia akan mengutus para rasul dan menurunkan kitab sebagai petunjuk bagi manusia.

Dalil bahwa Nuh adalah rasul pertama terdapat dalam hadits syafaat yang sahih. Dalam hadits itu disebutkan bahwa manusia mendatangi para nabi, lalu setelah Adam mereka mendatangi Nuh seraya berkata kepadanya: “Wahai Nuh, engkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah menamakanmu hamba yang banyak bersyukur.”

Nash-nash dari Kitabullah yang ada di hadapan kita dengan jelas menunjukkan bahwa Nuh menyeru kaumnya kepada tauhid murni. Allah mengisahkan perkataannya:

﴿اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ﴾

“Sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar.” (Surah Al-A‘raf: 59)

﴿أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا اللَّهَ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ أَلِيمٍ﴾

“Janganlah kamu menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab pada hari yang pedih.” (Surah Hud: 26)

﴿يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ﴾

“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?” (Surah Al-Mu’minun: 23)

Orang-orang yang merespons seruan tauhid ini adalah golongan lemah dari masyarakat, sedangkan para pemimpin dan tokoh enggan menerimanya. Mereka menyombongkan diri dan menolak kebenaran. Allah berfirman tentang ucapan para pemuka kaumnya:

﴿قَالَ الْمَلَأُ مِن قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ﴾

“Berkata para pemuka dari kaumnya: Sesungguhnya kami benar-benar melihatmu dalam kesesatan yang nyata.” (Surah Al-A‘raf: 60)

Mereka juga berkata kepada Nuh:

﴿وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ﴾

“Kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami, yang nampak dengan segera (tanpa berpikir panjang).” (Surah Hud: 27)

Tuduhan mereka itu justru merupakan pujian, karena kebenaran apabila telah jelas tidak memerlukan banyak renungan dan penelitian, tetapi wajib segera diikuti. Mereka juga merasa heran karena Allah mengutus seorang manusia sebagai rasul. Allah berfirman tentang ucapan mereka:

﴿مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِّثْلَنَا﴾

“Kami tidak melihatmu melainkan sebagai manusia seperti kami.” (Surah Hud: 27)

﴿فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن قَوْمِهِ مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُرِيدُ أَن يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَنزَلَ مَلَائِكَةً﴾

“Berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya: Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak melebihkan dirinya atas kamu. Kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menurunkan malaikat.” (Surah Al-Mu’minun: 24)

Mereka juga menuntut agar Nuh mengusir orang-orang lemah yang beriman bersamanya, namun ia menolak permintaan itu. Allah mengisahkan ucapannya:

﴿وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّهُم مُّلَاقُو رَبِّهِمْ وَلَٰكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ﴾

“Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman. Sesungguhnya mereka pasti akan menemui Rabb mereka. Tetapi aku memandangmu sebagai kaum yang bodoh.” (Surah Hud: 29)


  1. Shahih al-Bukhari, 8/667, no. 4920.
  2. HR. Muslim, 1/185, no. 194.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 206 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi