Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 29
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 29 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

بصيراً متكلماً عاقلاً واعياً، فقد أمر الله الملائكة بالسجود لآدم حين ينفخ فيه الروح، وتدبّ فيه الحياة (فإذا سوَّيته ونفخت فيه من روحي فقعوا له ساجدين) ص: ٧٢ .

وأخبرنا الله بالمكان الذي أسكنه فيه بعد خلقه (وقلنا يا آدم اسكن أنت وزوجك الجنة) البقرة: ٣٥ .

وبمجرد أن تمّ خلقه أخذ يتكلم ويفقه ما يقال له، ففي القرآن (وعلم آدم الأسماء كلها ثمَّ عرضهم على الملائكة فقال أنبئوني بأسماء هؤلاء إن كنتم صادقين - قالوا سبحانك لا علم لنا إلا ما علَّمتنا إنك أنت العليم الحكيم - قال يا آدم أنبئهم بأسمائِهم) البقرة: ٣١-٣٣ .

وفي حديث أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (لما خلق الله آدم ونفخ فيه الروح عطس، فقال: الحمد لله، فحمد الله بإذنه، فقال له ربه: يرحمك الله يا آدم، اذهب إلى أولئك الملائكة - إلى ملأٍ منهم جلوسٌ فَقُل: السلام عليكم. قالوا: عليك السلام ورحمة الله..) . (١)

هذا الإنسان الأول هو آدم وهو أبو الناس كافة، وخلق الله من آدم زوجه حواء، (يا أيُّها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفسٍ واحدةٍ وخلق منها زوجها) النساء: ١ .

ولم يكن خلق الإنسان ناقصاً ثم اكتمل، كما يقول أصحاب نظرية التطوّر؛ بل كان كاملاً، ثمّ أخذ يتناقص الخلق، ففي الحديث الذي يرويه البخاري ومسلم في صحيحهما عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال: (خلق الله آدم وطولُهُ: سِتّون ذراعاً) . (٢)


(١) رواه الترمذي: مشكاة المصابيح ٢/٥٤٢، ورقمه: ٤٦٦٢. وقال محقق المشكاة: صححه الحاكم ووافقه الذهبي. وهو كما قالا.
(٢) صحيح البخاري: ٦/٣٦٢، ورقمه: ٣٣٢٦، ورواه مسلم في صحيحه: ٤/٢١٨٣، ورقمه: ٢٨٤١، واللفظ للبخاري.

Bahasa Indonesia Translation

Adam menjadi seorang makhluk yang dapat melihat, berbicara, berakal, dan sadar. Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam ketika Dia telah menyempurnakannya, meniupkan ruh ke dalamnya, dan kehidupan mulai mengalir padanya:

﴿ فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ ﴾

“Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.” (Surah Sad: 72)

Allah juga memberitahukan tempat di mana Dia menempatkan Adam setelah penciptaannya:

﴿ وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ ﴾

“Dan Kami berfirman: Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga.” (Surah Al-Baqarah: 35)

Sejak selesai diciptakan, Adam langsung dapat berbicara dan memahami ucapan yang ditujukan kepadanya. Dalam Al-Quran disebutkan:

﴿ وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ ﴾ ﴿ قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ ﴾ ﴿ قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ ﴾

“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman: Sebutkanlah kepada-Ku nama semua benda ini jika kamu memang benar. Mereka menjawab: Mahasuci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman: Wahai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu.” (Surah Al-Baqarah: 31-33)

Dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Ketika Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh ke dalamnya, ia bersin lalu berkata: Alhamdulillah. Ia memuji Allah dengan izin-Nya. Maka Allah berfirman kepadanya: Semoga Allah merahmatimu wahai Adam. Pergilah kepada para malaikat itu — sebagian dari mereka sedang duduk — lalu ucapkanlah: Assalamu ‘alaikum. Mereka menjawab: Wa ‘alaikas-salam wa rahmatullah.” (1)

Manusia pertama itu adalah Adam, bapak seluruh umat manusia. Allah menciptakan dari Adam istrinya, Hawa:

﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا ﴾

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan pasangannya.” (Surah An-Nisa: 1)

Manusia tidak diciptakan dalam keadaan kurang lalu menjadi sempurna sebagaimana klaim para penganut teori evolusi, melainkan diciptakan dalam keadaan sempurna. Kemudian postur manusia mulai mengecil. Dalam hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Allah menciptakan Adam dengan tinggi enam puluh hasta.” (2)


  1. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi: Mishkat al-Masabih 2/542, no. 4662. Al-Hakim mensahihkannya dan adz-Dzahabi menyetujuinya.
  2. Shahih al-Bukhari 6/362, no. 3326, dan Muslim 4/2183, no. 2841. Lafazhnya milik al-Bukhari.

Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 29 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi