Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
٥- العلوم الحديثة تقطع الوشيجة بين الناس والكون
يقول سيد قطب - رحمه الله -: " إن مناهج البحث التي يسمونها ((علمية)) في هذا الزمان تقطع ما وصل الله من وشيجة بين الناس والكون الذي يعيشون فيه.
فالناس قطعة من هذا الكون لا تصح حياتهم ولا تستقيم إلا حين تنبض قلوبهم على نبض هذا الكون، وإلا حين تقوم وثيقة بين قلوبهم وإيقاعات هذا الكون الكبير، وكل معرفة بنجم من النجوم، أو فلك من الأفلاك، أو خاصة من خواص النبات والحيوان، أو خواص الكون كله على وجه الإجمال، وما فيه من عوالم حية وجامدة - إذا كانت هناك عوالم جامدة - أو أي شيء واحد جامد في هذا الوجود!
كل معرفة ((علمية)) يجب أن تستحيل في الحال إلى إيقاع في القلب البشري، وإلى ألفة مؤنسة بهذا الكون، وإلى تعارف يوثق أواصر الصداقة بين الناس والأشياء والأحياء، وكل معرفة أو علم أو بحث يقف دون هذه الغاية الحية الموحية المؤثرة في حياة البشر، هي معرفة ناقصة، أو علم زائف، أو بحث عقيم.
إن هذا الكون هو كتاب الحق المفتوح الذي يقرأ بكل لغة، ويدرك بكل وسيلة، ويستطيع أن يطالعه الساذج ساكن الخيمة وساكن الكوخ، والمتحضر ساكن العمائر والقصور، كل يطالعه بقدر إدراكه واستعداده، فيجد فيه زاداً من الحق، حين يطالعه بشعور التطلع إلى الحق، وهو قائم مفتوح في كل آن (تبصرةً وذكرى لكل عبدٍ منيبٍ) ق: ٨ .
ولكن العلم الحديث يطمس هذه التبصرة، أو يقطع الوشيجة بين القلب البشري والكون الناطق المبين، لأنه في رؤوس مطموسة رانت عليها خرافة (المنهج العلمي) ، المنهج الذي يقطع ما بين الكون والخلائق التي تعيش فيه.
Sayyid Qutb رحمه الله berkata: “Sesungguhnya metode penelitian yang mereka sebut sebagai ‘ilmiah’ pada zaman ini telah memutuskan ikatan yang Allah ciptakan antara manusia dengan alam semesta tempat mereka hidup.
Manusia adalah bagian dari alam semesta ini. Hidup mereka tidak akan benar dan tidak akan lurus kecuali ketika hati mereka berdetak seirama dengan detak alam semesta ini. Tidaklah kehidupan akan berjalan dengan baik kecuali ketika ada ikatan yang kuat antara hati mereka dengan irama alam raya yang besar ini. Setiap pengetahuan tentang satu bintang, atau sebuah planet, atau suatu sifat dari tumbuhan atau hewan, atau sifat dari alam semesta secara keseluruhan — baik dunia yang hidup maupun yang mati (jika memang ada sesuatu yang benar-benar mati) — atau bahkan tentang satu benda mati pun di alam wujud ini, semestinya mengantarkan pada ikatan batin itu.
Setiap pengetahuan ‘ilmiah’ seharusnya segera berubah menjadi getaran dalam hati manusia, menjadi rasa kedekatan yang menenteramkan dengan alam semesta, dan menjadi sarana untuk memperkuat jalinan persahabatan antara manusia dengan segala sesuatu, baik makhluk hidup maupun benda mati. Adapun pengetahuan, ilmu, atau penelitian yang berhenti sebelum sampai pada tujuan hidup yang menginspirasi dan berpengaruh pada kehidupan manusia, maka itu adalah pengetahuan yang cacat, ilmu yang palsu, atau penelitian yang mandul.
Alam semesta ini adalah Kitab Kebenaran yang terbuka, yang bisa dibaca dengan segala bahasa, bisa dipahami dengan segala sarana, dan bisa dibaca oleh orang sederhana penghuni tenda dan gubuk, maupun oleh orang modern penghuni gedung dan istana. Semua orang dapat membacanya sesuai kadar pemahaman dan kesiapan masing-masing, dan mereka akan mendapatkan bekal kebenaran ketika membacanya dengan hati yang mencari kebenaran. Kitab itu selalu terbuka setiap saat.
﴿تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ﴾
“Sebagai pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali (kepada Allah).” (Surah Qaf: 8)
Namun, ilmu pengetahuan modern justru mengaburkan pelajaran ini, atau memutuskan ikatan antara hati manusia dengan alam semesta yang fasih berbicara ini. Hal itu terjadi karena kepala mereka ditutupi oleh khayalan tentang apa yang mereka sebut sebagai ‘metode ilmiah’; sebuah metode yang justru memutuskan hubungan antara alam semesta dan makhluk yang hidup di dalamnya.”