Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
والمنهج الإيماني لا ينقص شيئاً من ثمار ((المنهج العلمي)) في إدراك الحقائق المفردة، لكنه يزيد ربط هذه الحقائق المفردة بعضها ببعض، وردها إلى الحقائق الكبرى، ووصل القلب البشري بها، أي وصله بنواميس الكون وحقائق الوجود، وتحويل هذه النواميس والحقائق إلى إيقاعات مؤثرة في مشاعر الناس وحياتهم، لا معلومات جامدة جافة متحيزة في الأذهان لا تفضي لها بشيء من سرّها الجميل، والمنهج الإيماني هو الذي يجب أن تكون له الكرة في مجال البحوث والدراسات ليربط الحقائق العلمية التي يهتدي إليها، بهذا الرباط الوثيق ... ". (١)
٦- دلالة الخلق على صفات الخالق
إذا نظرنا إلى آلة دقيقة الصنع، بديعة التكوين، غاية في القوة والمتانة، تقوم بعملها على خير وجه، فلا بدّ أن ندرك بلا كثير تفكير أن صانعها يتصف بصفة الحياة والعلم ولديه قدرة وإرادة ... إلى آخر تلك الصفات التي تنبئنا عنها الآلة.
وهذا الكون يشي ويعرّف بكثير من صفات الخالق، فمن ذلك:
قدرته وعلمه: هذا الكون الهائل الضخم الشاسع الواسع السائر وفق نظام دقيق لا بدّ أن يكون صانعه قديراً عليماً، والله خلق الخلق بهذا التكوين الهائل وهذا النظام الكامل ليعرفنا بقدرته وعلمه (الله الذي خلق سبع سماواتٍ ومن الأرض مثلهنَّ يتنزَّلُ الأمر بينهنَّ لتعلموا أنَّ الله على كل شيءٍ قديرٌ وأنَّ الله قد أحاط بكل شيءٍ علما) الطلاق: ١٢ .
ولا بد أن يكون العلم الذي يحكم هذا الكون شاملاً كاملاً (ويعلم ما في البر والبحر وما تسقط من ورقةٍ إلا يعلمها ولا حبَّةٍ في ظُلمات الأرض ولا رطبٍ ولا يابسٍ إلاَّ في كتابٍ مبينٍ) الأنعام: ٥٩ .
(١) في ظلال القرآن: تفسير سورة (ق) ، آية (تبصرةً وذكرى لكل عبدٍ منيبٍ) .
Metode iman (manhaj imani) tidak mengurangi sedikit pun buah dari metode ilmiah dalam memahami fakta-fakta parsial, namun ia menambah dengan menghubungkan fakta-fakta tersebut satu sama lain, mengembalikannya kepada kebenaran-kebenaran besar, serta menghubungkan hati manusia dengannya — yakni menghubungkannya dengan hukum-hukum alam dan hakikat wujud. Metode iman mengubah hukum-hukum dan hakikat itu menjadi getaran yang berpengaruh dalam perasaan dan kehidupan manusia, bukan sekadar informasi kaku, kering, dan terhimpun di benak tanpa sedikit pun membuka rahasia keindahannya. Oleh karena itu, metode imanlah yang seharusnya memimpin dalam bidang penelitian dan kajian, agar dapat mengikat fakta-fakta ilmiah yang dicapai dengan ikatan yang erat ini.”(1)
Jika kita memperhatikan sebuah alat yang sangat teliti pembuatannya, indah bentuknya, kuat dan kokoh, serta menjalankan fungsinya dengan sempurna, maka kita pasti segera menyadari — tanpa banyak berpikir — bahwa pembuatnya memiliki sifat hidup, ilmu, kemampuan, dan kehendak, hingga sifat-sifat lain yang ditunjukkan oleh alat tersebut.
Demikian pula alam semesta ini mengabarkan dan memperkenalkan kita kepada banyak sifat Sang Pencipta. Di antaranya adalah:
Kekuasaan dan ilmu-Nya: alam semesta yang sangat besar, luas, dan dahsyat ini berjalan menurut sistem yang amat teliti. Maka sudah pasti penciptanya adalah Zat yang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui. Allah menciptakan makhluk dengan penciptaan yang agung dan sistem yang sempurna untuk memperkenalkan kita kepada kekuasaan dan ilmu-Nya.
﴿اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا﴾
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan dari bumi pun semisal itu. Perintah Allah berlaku padanya, agar kalian mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (Surah At-Talaq: 12)
Dan pastilah ilmu yang mengatur alam semesta ini adalah ilmu yang sempurna dan menyeluruh.
﴿وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ﴾
“Dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan lautan. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, tidak pula sebutir biji dalam kegelapan bumi, tidak yang basah dan tidak yang kering, melainkan semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata.” (Surah Al-An’am: 59)