Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 76
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 76 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text

١٣- من عجائب الفئران

ومن عجيب أمر الفئران أنها إذا شربت من الزيت الذي في أعلى الجرة فنقص وعزّ عليها الوصول إليه ذهبت، وحملت في أفواهها ماءً وصبته في الجرة، حتى يرتفع الزيت فتشربه.

١٤- من عجائب الحيوان استخدامه الدواء

والأطباء تزعم أن الحقنة أخذت من طائر طويل المنقار، إذا تعسر عليه الذرق جاء إلى البحر المالح، وأخذ بمنقاره منه واحتقن به، فيخرج الذرق بسرعة.

وهذا ابن عرس والقنفذ إذا أكلا الأفاعي والحيات عمدا إلى الصتر النهري، فأكلاه كالترياق لذلك.

وهذا الثعلب إذا أصابه صدع أو جرح يأتي إلى صبغ معروف، فيأخذ منه، ويضعه على جرحه كالمرهم، والدبّ إذا أصابه جرح يأتي إلى نبت قد عرفه، وجهله صاحب الحشائش، فيتداوى به فيبرأ!

١٥- تعلم الإنسان من الحيوان

وكثير من العقلاء يتعلم من الحيوانات البهم أموراً تنفعه في معاشه وأخلاقه وصناعته وحربه وحزمه وصبره، وهداية الحيوان فوق هداية أكثر الناس قال تعالى: (أمّ تحسب أنَّ أكثرهم يسمعون أو يعقلون عن هم إلاَّ كالأنعام بل هم أضلُّ سبيلاً) الفرقان: ٤٤ قال أبو جعفر الباقر: والله ما اقتصر على تشبيههم بالأنعام، حتى جعلهم أضل سبيلاً منها، فن هدى الأنثى من السباع إذا وضعت ولدها أن ترفعه في الهواء أياماً تهرب به من الذر والنمل، لأنها تضعه كقطعة من لحم، فهي تخاف عليه الذر والنمل، فلا تزال ترفعه وتضعه وتحوله من مكان إلى مكان حتى يشتد.

Bahasa Indonesia Translation

13. Keajaiban Tikus

Di antara keajaiban tikus adalah bahwa apabila ia meminum minyak dari dalam kendi, lalu minyak itu berkurang sehingga sulit baginya untuk menjangkaunya, ia pergi membawa air dengan mulutnya dan menuangkannya ke dalam kendi tersebut. Dengan cara itu minyak menjadi naik ke permukaan sehingga ia dapat kembali meminumnya.

14. Keajaiban Hewan dalam Menggunakan Obat

Para tabib menyebutkan bahwa konsep enema (pencahar cair) diambil dari seekor burung yang berparuh panjang. Jika burung itu sulit buang kotoran, ia pergi ke laut asin, lalu mengambil airnya dengan paruhnya dan memasukkannya ke tubuhnya, sehingga kotorannya keluar dengan mudah.

Musang dan landak, apabila memakan ular, mereka pergi ke tumbuhan sungai tertentu dan memakannya sebagai penawar racun. Rubah, jika mengalami sakit kepala atau luka, ia pergi ke jenis tumbuhan tertentu yang dikenal, lalu mengoleskannya pada lukanya seperti obat salep. Beruang, jika terluka, ia mencari tumbuhan yang sudah dikenalnya—meski para ahli botani tidak mengetahuinya—lalu menjadikannya obat hingga sembuh.

15. Manusia Belajar dari Hewan

Banyak orang berakal belajar dari binatang yang dianggap lemah tentang hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan, akhlak, pekerjaan, peperangan, kewaspadaan, maupun kesabaran mereka. Petunjuk hewan bahkan lebih tinggi daripada petunjuk kebanyakan manusia. Allah ﷻ berfirman:

﴿أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا﴾

“Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi jalannya.” (Surah Al-Furqan: 44)

Abu Ja‘far al-Baqir berkata: “Demi Allah, Allah tidak cukup hanya menyerupakan mereka dengan binatang ternak, tetapi bahkan menjadikan mereka lebih sesat jalannya. Lihatlah bagaimana Allah memberikan hidayah kepada induk hewan buas betina ketika melahirkan anaknya. Ia mengangkat anaknya ke udara selama beberapa hari, menjauhkannya dari semut dan serangga kecil. Sebab anak itu saat lahir hanyalah sepotong daging, dan induknya khawatir ia dimakan semut. Maka ia terus memindahkan anaknya dari satu tempat ke tempat lain hingga tubuhnya kuat.”


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 76 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi