Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
ومن الحيوانات والنباتات ما لا يتميز فيها ذكر وأنثى، ومع ذلك فإنّها تتكاثر وتنجب ذرية، فحيوان صغير الحجم أوّلي مثل حيوان (الأميبا) الذي يعيش في الماء والمكّون جسمه من خلية واحدة يتكاثر بطريقة عجيبة، إذ إنّ الحيوان الواحد ينقسم إلى قسمين، وكل قسم يتحول إلى حيوان، والحيوانات المتكونة من الانقسام تنقسم بدورها إلى حيوانين وهكذا ... يحدث هذا عندما تكون ظروف الحياة ملائمة وعادية.
أمَّا إذا شعر هذا الحيوان بما ينذر بالخطر فإنّه يتحوصل؛ أي يفرز حول جسمه حوصلة، وينقسم إلى حيوانين، بل عشرات الحيوانات داخل الحوصلة؛ لكي يعوض الوقت الذي قد يضيع هباء داخل الحوصلة إلى حين رجوع الظروف الملائمة لحياته.
ويحدث التكاثر عن طريق الانقسام في الحيوانات أولية عديدة غير (الأميبا) مثل الحيوان المسمى: (البراميسيوم) وهو يعيش في الماء، ويتكاثر أيضاً بالانقسام الثنائي في الظروف الملائمة كما تنقسم (الأميبا) ، ولكنه من آن لآخر يحتاج إلى تجديد نشاطه وحيويته، فيلجأ إلى طريقة أخرى للتكاثر بالغة التعقيد يكون من شأنها تجنيد النَّوى (ولكل خلية نواة كما هو معلوم) حيث ينجب كل فرخ في هذه الحالة أربعة أفراد بدلاً من انقسام حيوان إلى حيوانين فقط.
وفي الحيوانات الأرقى من هذه الحيوانات الأولية، إذا كانت ظروف الحياة تحول دون سهولة التقاء الأنثى بالذكر لإنجاب الذرية، فإنّ الحيوان في هذه الحالة يصبح أنثى ذكراً في الوقت نفسه، أي يصبح خنثى حيث يضم جسمه أعضاء التناسل الأنثوية والذكرية جنباً إلى جنب، فيستطيع بذلك أن ينجب ذريته دون حاجة إلى انتظار فرصة التقاء الجنسين، يحدث هذا مثلاً في الدودة الكبدية التي تعيش في القنوات المرارية لبعض الحيوانات حيث يصعب على أحد الجنسين التنقل والتجول في هذا المكان الضيق للعثور على الجنس الآخر، وفي الوقت نفسه إذا حدث أن التقى حيوانان من هذه الديدان من الممكن أن يلقح أحدهما الآخر حيث يصبح أحدهما وكأنه أنثى، ويصبح الآخر وكأنه ذكر.
إن حدوث ملايين المصادفات في آن واحد لهدف معين مشترك وفي حيوانات مختلفة وبوسائل متباينة شيء لا يقره العلم، ولا تقره علوم الرياضيات، وفي هذه الحالة لا بدّ أن يسلم بوجود قوة خالقة عاملة وراء هذا كله.
Di antara hewan dan tumbuhan ada yang tidak memiliki perbedaan antara jantan dan betina, namun tetap bisa berkembang biak dan melahirkan keturunan. Hewan kecil berukuran mikroskopis seperti amuba yang hidup di air dan tubuhnya terdiri dari satu sel, berkembang biak dengan cara yang menakjubkan: satu amuba membelah diri menjadi dua bagian, lalu masing-masing bagian berubah menjadi hewan baru. Hewan-hewan hasil pembelahan itu kemudian kembali membelah menjadi dua, dan seterusnya. Hal ini terjadi ketika kondisi kehidupan sesuai dan normal.
Namun, jika hewan ini merasakan adanya tanda bahaya, ia akan membungkus dirinya dengan dinding pelindung (membentuk kista), lalu membelah diri menjadi dua, bahkan menjadi puluhan hewan di dalam kista tersebut. Hal ini agar dapat mengganti waktu yang mungkin hilang selama ia berada di dalam kista, hingga kondisi yang sesuai untuk hidupnya kembali.
Perkembangbiakan dengan cara pembelahan juga terjadi pada banyak hewan bersel satu selain amuba, seperti hewan bernama paramecium yang juga hidup di air. Ia pun berkembang biak dengan pembelahan biner pada kondisi yang sesuai, sebagaimana amuba. Namun, dari waktu ke waktu ia perlu memperbarui energi dan vitalitasnya. Maka ia menggunakan cara lain yang sangat rumit, yaitu proses perkembangbiakan yang melibatkan inti sel (setiap sel memiliki inti, sebagaimana diketahui). Dalam hal ini, setiap proses menghasilkan empat individu baru, bukan hanya dua sebagaimana pada pembelahan biasa.
Pada hewan-hewan yang lebih tinggi tingkatannya daripada hewan bersel satu ini, jika kondisi kehidupan menghalangi pertemuan antara jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan, maka hewan itu berubah menjadi hermafrodit, yakni memiliki organ reproduksi jantan dan betina sekaligus. Dengan demikian, ia dapat menghasilkan keturunan tanpa harus menunggu kesempatan bertemu pasangan. Hal ini misalnya terjadi pada cacing hati yang hidup di saluran empedu beberapa hewan, di mana sulit bagi salah satu jenis kelamin untuk berpindah di ruang sempit itu untuk mencari pasangan. Pada saat yang sama, jika dua cacing ini bertemu, maka salah satunya dapat membuahi yang lain, sehingga satu bertindak seakan-akan sebagai betina dan yang lain sebagai jantan.
Maka, terjadinya jutaan peristiwa kebetulan pada saat yang sama dengan tujuan tertentu yang sama, dalam hewan-hewan berbeda dengan cara-cara yang beragam, adalah sesuatu yang tidak diterima oleh sains, juga tidak diterima oleh ilmu matematika. Dalam hal ini, tidak ada jalan lain kecuali mengakui adanya kekuatan Pencipta yang mengatur di balik semua ini.