Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 83
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 83 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Di antara hewan dan tumbuhan ada yang tidak memiliki perbedaan antara jantan dan betina, namun tetap bisa berkembang biak dan melahirkan keturunan. Hewan kecil berukuran mikroskopis seperti amuba yang hidup di air dan tubuhnya terdiri dari satu sel, berkembang biak dengan cara yang menakjubkan: satu amuba membelah diri menjadi dua bagian, lalu masing-masing bagian berubah menjadi hewan baru. Hewan-hewan hasil pembelahan itu kemudian kembali membelah menjadi dua, dan seterusnya. Hal ini terjadi ketika kondisi kehidupan sesuai dan normal.

Namun, jika hewan ini merasakan adanya tanda bahaya, ia akan membungkus dirinya dengan dinding pelindung (membentuk kista), lalu membelah diri menjadi dua, bahkan menjadi puluhan hewan di dalam kista tersebut. Hal ini agar dapat mengganti waktu yang mungkin hilang selama ia berada di dalam kista, hingga kondisi yang sesuai untuk hidupnya kembali.

Perkembangbiakan dengan cara pembelahan juga terjadi pada banyak hewan bersel satu selain amuba, seperti hewan bernama paramecium yang juga hidup di air. Ia pun berkembang biak dengan pembelahan biner pada kondisi yang sesuai, sebagaimana amuba. Namun, dari waktu ke waktu ia perlu memperbarui energi dan vitalitasnya. Maka ia menggunakan cara lain yang sangat rumit, yaitu proses perkembangbiakan yang melibatkan inti sel (setiap sel memiliki inti, sebagaimana diketahui). Dalam hal ini, setiap proses menghasilkan empat individu baru, bukan hanya dua sebagaimana pada pembelahan biasa.

Pada hewan-hewan yang lebih tinggi tingkatannya daripada hewan bersel satu ini, jika kondisi kehidupan menghalangi pertemuan antara jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan, maka hewan itu berubah menjadi hermafrodit, yakni memiliki organ reproduksi jantan dan betina sekaligus. Dengan demikian, ia dapat menghasilkan keturunan tanpa harus menunggu kesempatan bertemu pasangan. Hal ini misalnya terjadi pada cacing hati yang hidup di saluran empedu beberapa hewan, di mana sulit bagi salah satu jenis kelamin untuk berpindah di ruang sempit itu untuk mencari pasangan. Pada saat yang sama, jika dua cacing ini bertemu, maka salah satunya dapat membuahi yang lain, sehingga satu bertindak seakan-akan sebagai betina dan yang lain sebagai jantan.

Maka, terjadinya jutaan peristiwa kebetulan pada saat yang sama dengan tujuan tertentu yang sama, dalam hewan-hewan berbeda dengan cara-cara yang beragam, adalah sesuatu yang tidak diterima oleh sains, juga tidak diterima oleh ilmu matematika. Dalam hal ini, tidak ada jalan lain kecuali mengakui adanya kekuatan Pencipta yang mengatur di balik semua ini.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 83 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi