Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Al Aqidah fiLlah - Detail Buku
Halaman Ke : 84
Jumlah yang dimuat : 228
« Sebelumnya Halaman 84 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Sejak munculnya hewan menyusui (mamalia) pertama di bumi ini, sang betina telah dibekali dengan pabrik alami untuk menghasilkan susu. Hal ini agar anaknya bisa mendapatkan makanan segera setelah keluar dari perut ibunya. Jika pada hewan menyusui pertama itu tidak ada kelenjar susu yang muncul dari tubuh sang induk, niscaya anak pertamanya tidak akan mendapat kesempatan untuk tumbuh dan bertahan hidup. Artinya, ini adalah suatu sistem yang dirancang dan ditetapkan sejak awal, tidak tunduk pada prinsip coba-coba, karena ia sama sekali tidak mungkin menanggung kesalahan meskipun sekali saja.

Mungkinkah seorang manusia yang berakal membayangkan bahwa dibekalinya induk betina dengan makanan bagi anak yang baru lahir hanyalah hasil kebetulan buta? Susu betina hewan menyusui—selain memiliki manfaat gizi—juga mengandung zat-zat yang memberikan kekebalan tubuh bagi anak dari penyakit hingga ia tumbuh kuat, sehingga tubuhnya mampu melindungi dirinya sendiri. Semua upaya manusia untuk menciptakan susu buatan guna memberi makan bayi hewan maupun manusia, gagal untuk menghasilkan susu dengan sifat-sifat yang sama seperti susu yang Allah bekalkan pada induk betina.

Pentingnya Naluri Seksual

Dr. Yusuf menjelaskan tentang naluri seksual, pentingnya, dan pengaruh besar yang ditimbulkannya: “Di antara hal yang membingungkan para ilmuwan adalah hakikat naluri seksual, naluri yang membuat jantan tertarik kepada betina, dan betina tertarik kepada jantan.

Naluri seksual adalah naluri terkuat, karena ia merupakan yang terpenting bagi kelestarian jenis dan agar tidak punah. Tujuan utama dari keberadaan sebagian hewan hanyalah untuk melakukan pertemuan seksual, lalu mati setelahnya.

Tahap sempurna dari serangga yang disebut lalat Mei, misalnya, hanya berlangsung beberapa hari. Pada tahap sempurna ini, ia sama sekali tidak makan karena tidak memiliki bagian mulut yang memungkinkan untuk menerima makanan. Fungsi utamanya pada masa hidup yang singkat ini hanyalah untuk mempertemukan jantan dengan betina agar menghasilkan keturunan. Setelah itu, sang induk mati segera setelah menunaikan tugasnya, demikian juga sang pejantan mati setelahnya.”


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 84 dari 228 Berikutnya » Daftar Isi