Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
407 E 2) paS Aey 11. “Ditanyakan orang kepada Anas, bagaimanakah bacaan Nabi s.a.w. Maka diapun menjawab: Bacaan Nabi adalah panjang. Kemudian beliau (Abu Hurairah) baca Bismillahir-Rahmanir-Rahim: dipanjangkannya pada Bismillah dan dipanjangkannya pula pada Ar-Rahman, dan Ar-Rahim." (Dirawikan oleh Bukhari) Pendapat yang menjahar tidak mungkin Anas berkata sejelas itu kalau tidak didengarnya. Adapun yang mengfikan jahar dan yang memandang lebih baik sirr saja, mereka berpegang pula kepada Hadis: ”'u.» 4;:; 2izai Ly'_, d» ,&;&;/ 5ak Bene KI G ak hash e …w_…w_…m…i,ufx x'C;x.fu 12. “Daripada Abdullah bin Mughaffal: Aku dengar ayahku berkata: padahal aku membaca Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Kata ayahku: Hai anak: ku! Sekali-kali jangan engkau mengada-ada. Dan kata Ibnu Abdullah tentang ayahnya itu: Tidak ada aku melihat sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. dan bersama Abu Bakar, bersama Umar dan bersama Usman, maka tidaklah pernah aku mendengar seorangpun di antara mereka membaca. Sebab itu janganlah engkau baca akan dia. Kalau engkau membaca, maka baca sajalah Alhamdulillahi Rabbil Alamin." (Dirawikan oleh yang berlima, kecuali Abu Daud) Hadis ini diHasankan oleh Termidzi. Hadis inipun diperkajikan orang dengan seksama. Al-Jariri merawikannya seorang diri. Sedang al-Jariri ini jadi perbincangan orang pula. Sebab setelah dia tua, fikirannya kacau, sebab itu Hadis yang dirawikannya diragukan. Kemudian Abdullah bin Mughaffal, yang jadi sumber pertama Hadis ini. Setengah ahli Hadis mengatakan bahwa dia itu Maihul (seorang yang tidak dikenal).