Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Kemudian terdapat pula sebuah Hadis dari riwayat Anas pula: PAP Eea aD M3 r';L Jx,_u._…;f” €, ,n J“…H rw a 13. “Daripada Anas bin Malik, berkata dia: Aku telah sembahyang bersama Rasulullah s.a.w. Abu Bakar, Umar dan Usman, maka tidaklah saya mendengar seorangpun daripada mereka yang membaca Bismillahir-Rah- manir-Rahim. " (Dirawikan oleh Ahmad dan Muslim) Dan beberapa Hadis lagi yang sama artinya, semuanya dari Anas. Dan tambahan perkataan dari riwayat Ibnu Khuzaimah: “Mereka semuanya membaca dengan Sirr.” Jelaslah sekarang bahwa jika ada di kalangan sahabat-sahabat Nabi sendiri yang menetapkan Jahar, memang ada Hadis tempat mereka berpegang, yaitu tiwayat-riwayat dari sahabat-sahabat sendiri. Dan jika ada pula yang mengata kan bahwa mereka tidak pernah mendengar Nabi menjaharkan Bismillah. Artinya keduanya sama-sama ada pegangan. dJelas pula terdapat dua riwayat yang berlawanan, datang dari satu orang, yaitu Anas bin Malik, yaitu sahabat Rasulullah dan pelayan beliau 10 tahun lamanya. Diriwayatkan yang pertama yang kita salinkan di atas, nyata sekali Anas mengatakan bahwa Nabi membaca Bismilahir-Rahmanir-Rahim, dengan panjang: Bismilahnya panjang. Ar-Rahmannya panjang dan Ar Rahimnya pan- jang pula. Timbul pertanyaan sekarang, dari mana beliau tahu bahwa Rasulullah s.a.w. membaca masing-masing 'kalimat itu dengan panjang (Madd), kalau tidak didengarnya sendiri? Kalau kita kembali saja kepada Gaidah Ushul Figh dan Ilmu Hadis tentu kita dapat menyimpulkan: UV EE “Yang menetapkan lebih didahulukan daripada yang menidakkan." Artinya, riwayat Anas yang mengatakan Rasulullah s.a.w. baca Bismillah panjang, Ar-Rahman panjang dan Ar-Rahim panjang itulah yang didahulukan.