Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Pada ayat pertama “Bismillahir-Rahmanir-Rahim”, kita memujikan sifat Rahman dan RahimNya.
Sesudah itu pada ayat kedua “Alhamdulillahi Rabbil “Alamin" kita puji Dia, kita sanjung Dia, sebab Dia yang menjadikan alam ini tempat kita hidup.
Pada ayat ketiga kita ulang lagi menyebut sifat Rahman dan RahimNya itu.
Di ayat keempat “Maliki Yaumiddin”, kita mengakui bahwa kekuasaanNya itu bukan meliputi hari sekarang saja, bahkan lanjutan lagi kepada yang di seberang hidup ini.
Setelah selesai kita akui segala Rahman dan Rahim, segala puji dan kekuasaan dunia akhirat hanya Dia yang empunya, tidak ada dicampuri yang lain, barulah kita menunjukkan sikap hidup pada ayat kelima “Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in.”
Oleh sebab itu kita menyembahNya adalah degan kesadaran bahwa hanya Dia yang patut disembah. Dan memohon pertolongan kepadaNya, karena memanghanya Dialah yang sanggup mengabulkan segala permohonan.
Sesudah pengakuan ini barulah kita langsung saja mengemukakan permohonan, sebelum kita mengenal atau menyebut tuah kebesaran dari tempat kita memohon itu. Adalah sangat tidak sopan orang yang langsung saja mengemukakan satu keinginan, sebelum dengan tulus-ikhlas dia mengakui kemuliaan daripada tempatnya memohon.
Kita mempunyai nyawa atau roh, dan roh itupun hendaklah dijiwai pula. Agama Islam adalah suatu agama yang menjadi roh dari roh kita. Tidak beragama sama artinya dengan mati, walaupun kita masih hidup. Dan al- Fatihah adalah isinya yang utama, sehingga dengan memahamkannya kita dapat mencapai hakikat hidup. Amin!