Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، و الصلاة و السلام على أشرف المرسلين سيدنا محمد و على آله و صحبه أجمعين
Dengan nama Allah, Yang Maha Murah, lagi Penyayang. Segala puji-pujian bagi Allah, pemelihara sekalian alam. Shalawat disertai salam atas yang paling mulia di antara Rasul-rasul, Muhammad Rasul yang Amin, dan atas sekalian keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Dengan izin Tuhan, kita terjemahkan dan kita tafsirkan al-Quran yang mulia ke dalam bahasa Indonesia atau Melayu. Kita sebut atau Melayu, sebab ahli-ahli bahasa Indonesia telah merumuskan kesatuan pendapat pada Kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan bahwa bahasa Indonesia itu adalah berasal dan berdasar kepada bahasa Melayu.
Penulis “Tafsir” ini telah membaca syarat-syarat yang dikemukakan oleh Ulama-ulama ikutan kita, untuk siapa-siapa yang hendak menterjemahinya, hendaklah tahu bahasa Arab dengan segala peralatannya, tahu pula penafsiran orang yang terdahulu, pula tahu Asbabun Nuzul, yaitu sebab-sebab turun ayat, tahu pula hal Nasikh dan Mansukh, tahu pula ilmu Hadis, terutama yang berkenaan dengan ayat yang tengah ditafsirkan, tahu pula ilmu Fiqh, untuk mendudukkan hukum.
Syarat-syarat itu memang benar dan patut. Kalau tidak ada syarat demikian tentu segala orang dapat berani saja menafsirkan al-Quran. Ilmu-ilmu yang dijadikan syarat oleh Ulama-ulama itu Alhamdulillah telah penulis ketahui ala kadarnya, tetapi penulis tidaklah mengakui bahwa penulis sudah sangat alim dalam segala ilmu itu. Tuhan di dalam al-Quran sendiripun pernah berfirman, bahwasanya di atas orang yang mempunyai ilmu ada lagi yang lebih alim. Maka kalau menurut syarat yang dikemukakan Ulama tentang ilmu-ilmu itu, wajiblah orang yang sangat dalam benar lebih dahulu, tidaklah akan jadi “Tafsir” ini dilaksanakan. Janganlah bahasa Arab dengan segala nahwu dan sharafnya, sedangkan bahasa Indonesia sendiri, terjemah al-Quran ini adalah pula tafsirnya.
id) oleh admin pada 21 September 2025 - 11:56:59.بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، و الصلاة و السلام على أشرف المرسلين سيدنا محمد و على آله و صحبه أجمعين
Dengan nama Allah, Yang Maha Murah, lagi Penyayang. Segala puji-pujian bagi Allah, pemelihara sekalian alam. Shalawat disertai salam atas yang paling mulia di antara Rasul-rasul, Muhammad Rasul yang Amin, dan atas sekalian keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Dengan izin Tuhan, kita terjemahkan dan kita tafsirkan al-Quran yang mulia ke dalam bahasa Indonesia atau Melayu. Kita sebut atau Melayu, sebab ahli-ahli bahasa Indonesia telah merumuskan kesatuan pendapat pada Kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan bahwa bahasa Indonesia itu adalah berasal dan berdasar kepada bahasa Melayu.
Penulis “Tafsir” ini telah membaca syarat-syarat yang dikemukakan oleh Ulama-ulama ikutan kita, untuk siapa-siapa yang hendak menterjemahinya, hendaklah tahu bahasa Arab dengan segala peralatannya, tahu pula penafsiran orang yang terdahulu, pula tahu Asbabun Nuzul, yaitu sebab-sebab turun ayat, tahu pula hal Nasikh dan Mansukh, tahu pula ilmu Hadis, terutama yang berkenaan dengan ayat yang tengah ditafsirkan, tahu pula ilmu Fiqh, untuk mendudukkan hukum.
Syarat-syarat itu memang benar dan patut. Kalau tidak ada syarat demikian tentu segala orang dapat berani saja menafsirkan al-Quran. Ilmu-ilmu yang dijadikan syarat oleh Ulama-ulama itu Alhamdulillah telah penulis ketahui ala kadarnya, tetapi penulis tidaklah mengakui bahwa penulis sudah sangat alim dalam segala ilmu itu. Tuhan di dalam al-Quran sendiripun pernah berfirman, bahwasanya di atas orang yang mempunyai ilmu ada lagi yang lebih alim. Maka kalau menurut syarat yang dikemukakan Ulama tentang ilmu-ilmu itu, wajiblah orang yang sangat dalam benar lebih dahulu, tidaklah akan jadi “Tafsir” ini dilaksanakan. Janganlah bahasa Arab dengan segala nahwu dan sharafnya, sedangkan bahasa Indonesia sendiri, terjemah al-Quran ini adalah pula tafsirnya.
| ID | Waktu | Bahasa | Penerjemah | Status | Aksi |
|---|---|---|---|---|---|
| #3 | 21 Sep 2025, 11:56:59 | id | admin | Tervalidasi | — |
Pendahuluanبسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين، و الصلاة و السلام على أشرف المرسلين سيدنا محمد و على آله و صحبه أجمعين Dengan nama Allah, Yang Maha Murah, lagi Penyayang. Segala puji-pujian bagi Allah, pemelihara sekalian alam. Shalawat disertai salam atas yang paling mulia di antara Rasul-rasul, Muhammad Rasul yang Amin, dan atas sekalian keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dengan izin Tuhan, kita terjemahkan dan kita tafsirkan al-Quran yang mulia ke dalam bahasa Indonesia atau Melayu. Kita sebut atau Melayu, sebab ahli-ahli bahasa Indonesia telah merumuskan kesatuan pendapat pada Kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan bahwa bahasa Indonesia itu adalah berasal dan berdasar kepada bahasa Melayu. Penulis “Tafsir” ini telah membaca syarat-syarat yang dikemukakan oleh Ulama-ulama ikutan kita, untuk siapa-siapa yang hendak menterjemahinya, hendaklah tahu bahasa Arab dengan segala peralatannya, tahu pula penafsiran orang yang terdahulu, pula tahu Asbabun Nuzul, yaitu sebab-sebab turun ayat, tahu pula hal Nasikh dan Mansukh, tahu pula ilmu Hadis, terutama yang berkenaan dengan ayat yang tengah ditafsirkan, tahu pula ilmu Fiqh, untuk mendudukkan hukum. Syarat-syarat itu memang benar dan patut. Kalau tidak ada syarat demikian tentu segala orang dapat berani saja menafsirkan al-Quran. Ilmu-ilmu yang dijadikan syarat oleh Ulama-ulama itu Alhamdulillah telah penulis ketahui ala kadarnya, tetapi penulis tidaklah mengakui bahwa penulis sudah sangat alim dalam segala ilmu itu. Tuhan di dalam al-Quran sendiripun pernah berfirman, bahwasanya di atas orang yang mempunyai ilmu ada lagi yang lebih alim. Maka kalau menurut syarat yang dikemukakan Ulama tentang ilmu-ilmu itu, wajiblah orang yang sangat dalam benar lebih dahulu, tidaklah akan jadi “Tafsir” ini dilaksanakan. Janganlah bahasa Arab dengan segala nahwu dan sharafnya, sedangkan bahasa Indonesia sendiri, terjemah al-Quran ini adalah pula tafsirnya. | |||||