Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1 (Pengantar dan Al Fatihah) - Detail Buku
Halaman Ke : 81
Jumlah yang dimuat : 116
« Sebelumnya Halaman 81 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Dan mata keridhaan gelap tidak melihat cacat sebagai juga mata kebencian hanya melihat yang buruk saja.

Maka apabila Ar-Rahman dan Ar-Rahim telah disambungkan dengan Maliki yaumiddin, barulah seimbang pengabdian dan pemujaan kita kepada Tuhan. Hidup tidak berhenti hingga kini saja, akan ada sambungannya lagi, yaitu hari pembalasan, hari agama yang sebenarnya. Kita memuji Allah Peme­lihara seluruh alam dan pendidiknya, kita memujiNya karena Rahman dan RahimNya dan kitapun memujiNya karena buruk dan baik yang kita kerjakan di dunia ini tidak terbuang percuma, melainkan akan diperhitungkan dan dibalasi dengan adil di akhirat.

Kalau sudah kita rasai dan kita percaya bahwa Dia Maha Murah dan Penyayang, tetapi juga dapat berlaku keras kepada yang melanggar, sebab Dia menguasai penuh akan hari pembalasan, bagaimana sikap manusia lagi? Dan ke mana kita hendak mem­belok lagi? Masih adakah Tuhan lain yang seperti itu? Tidak ada!

Kita mengharapkan kasih-sayang dan kemurahanNya, dan kitapun takut akan pembalasanNya. Jiwa kita terombang di antara Khawf, artinya takut, dan Raja’, artinya harap. Maka lanjutan bunyi ayat:

“Engkaulah yang kami sembah, dan Engkaulah tempat kami memohon pertolongan.” (ayat 5).

Kalimat Iyya­ka, kita artikan Engkaulah, atau boleh dilebih dekatkan lagi maknanya dengan menyebut hanya Engkau sajalah yang kami sembah. Di sini terdapat Iyya­ka dua kali; hanya Engkau sajalah yang kami sembah dan hanya Engkau saja tempat kami memohonkan pertolongan. Kata Na’budu kita artikan, kami sembah, dan nasta’inu kita artikan tempat kami memohon per­tolongan. Kalau ada lagi kata lain dalam bahasa kita yang lebih mendekati maksud yang terkandung di dalamnya, bolehlah kita usahakan juga. Sebab dalam hati sanubari kita sendiri pun terasa bahwa arti itu belum juga tepat benar, meskipun sudah mendekati. Kata na’budu berpangkal dari kalimat ibadat dan nasta’inu berpangkal dari kalimat isti’anah.

Lebih murnilah kita rasakan maksudnya kalau kita sebut ibadat saja. Karena meskipun telah kita pakai arti dalam bahasa kita yaitu sembah atau kami sembah, namun hakikat ibadat hanya khusus kepada Allah, sedang dalam bahasa kita kalimat sembah itu terpakai juga kepada raja; di Minangkabau kalau ahli-ahli pidato adat sambut menyambut pidato secara adat, mereka namai juga sembah menyembah. Jadi kalau kita artikan “Hanya kepada Engkau kami ber­ibadat” barangkali lebih tepat, apatah lagi kalimat ibadat itupun telah menjadi bahasa kita.

Kalimat isti’anah pun menghendaki keterangan yang panjang. Kalau menurut bahasa saja, apabila kita meminta tolong kepada seorang teman me­nyampaikan fikiran kita kepada anak kita di tempat yang jauh, atau meminta tolong mengangkat lemari karena terlalu berat mengangkat sendiri, dalam

IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#8224 Sep 2025, 10:40:56idadminTervalidasi

Dan mata keridhaan gelap tidak melihat cacat sebagai juga mata kebencian hanya melihat yang buruk saja.

Maka apabila Ar-Rahman dan Ar-Rahim telah disambungkan dengan Maliki yaumiddin, barulah seimbang pengabdian dan pemujaan kita kepada Tuhan. Hidup tidak berhenti hingga kini saja, akan ada sambungannya lagi, yaitu hari pembalasan, hari agama yang sebenarnya. Kita memuji Allah Peme­lihara seluruh alam dan pendidiknya, kita memujiNya karena Rahman dan RahimNya dan kitapun memujiNya karena buruk dan baik yang kita kerjakan di dunia ini tidak terbuang percuma, melainkan akan diperhitungkan dan dibalasi dengan adil di akhirat.

Kalau sudah kita rasai dan kita percaya bahwa Dia Maha Murah dan Penyayang, tetapi juga dapat berlaku keras kepada yang melanggar, sebab Dia menguasai penuh akan hari pembalasan, bagaimana sikap manusia lagi? Dan ke mana kita hendak mem­belok lagi? Masih adakah Tuhan lain yang seperti itu? Tidak ada!

Kita mengharapkan kasih-sayang dan kemurahanNya, dan kitapun takut akan pembalasanNya. Jiwa kita terombang di antara Khawf, artinya takut, dan Raja’, artinya harap. Maka lanjutan bunyi ayat:

“Engkaulah yang kami sembah, dan Engkaulah tempat kami memohon pertolongan.” (ayat 5).

Kalimat Iyya­ka, kita artikan Engkaulah, atau boleh dilebih dekatkan lagi maknanya dengan menyebut hanya Engkau sajalah yang kami sembah. Di sini terdapat Iyya­ka dua kali; hanya Engkau sajalah yang kami sembah dan hanya Engkau saja tempat kami memohonkan pertolongan. Kata Na’budu kita artikan, kami sembah, dan nasta’inu kita artikan tempat kami memohon per­tolongan. Kalau ada lagi kata lain dalam bahasa kita yang lebih mendekati maksud yang terkandung di dalamnya, bolehlah kita usahakan juga. Sebab dalam hati sanubari kita sendiri pun terasa bahwa arti itu belum juga tepat benar, meskipun sudah mendekati. Kata na’budu berpangkal dari kalimat ibadat dan nasta’inu berpangkal dari kalimat isti’anah.

Lebih murnilah kita rasakan maksudnya kalau kita sebut ibadat saja. Karena meskipun telah kita pakai arti dalam bahasa kita yaitu sembah atau kami sembah, namun hakikat ibadat hanya khusus kepada Allah, sedang dalam bahasa kita kalimat sembah itu terpakai juga kepada raja; di Minangkabau kalau ahli-ahli pidato adat sambut menyambut pidato secara adat, mereka namai juga sembah menyembah. Jadi kalau kita artikan “Hanya kepada Engkau kami ber­ibadat” barangkali lebih tepat, apatah lagi kalimat ibadat itupun telah menjadi bahasa kita.

Kalimat isti’anah pun menghendaki keterangan yang panjang. Kalau menurut bahasa saja, apabila kita meminta tolong kepada seorang teman me­nyampaikan fikiran kita kepada anak kita di tempat yang jauh, atau meminta tolong mengangkat lemari karena terlalu berat mengangkat sendiri, dalam


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 81 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi