Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1 (Pengantar dan Al Fatihah) - Detail Buku
Halaman Ke : 90
Jumlah yang dimuat : 116
« Sebelumnya Halaman 90 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi
Tabel terjemah Inggris belum dibuat.
Bahasa Indonesia Translation

Orang yang dimurkai ialah yang sengaja keluar dari jalan yang benar karena memperturutkan hawa nafsu, padahal dia sudah tahu. Orang yang telah sampai kepadanya kebenaran agama, lalu ditolak dan ditentangnya. Dia lebih berpegang kepada pusaka nenek-moyang, walaupun dia telah tahu bahwa itu tidak berat. Maka siksaan azablah yang akan dideritanya.

“Dan bukan jalan mereka yang sesat”. (ujung ayat 7).
Adapun orang yang sesat ialah orang yang berani-berani saja membuat jalan sendiri di luar yang digariskan Tuhan. Tidak mengenal kebenaran, atau tidak dikenalnya menurut maksudnya yang sebenarnya.

Sebagaimana telah kita kenal pada keterangan-keterangan di atas, tentang kepercayaan akan adanya Tuhan, sampai orang-orang Arab mengkhususkan nama Allah buat Tuhan Yang Maha Esa. Di sini telah kita maklumi bahwa kepercayaan kepada Tuhan itu telah ada dalam lubuk jiwa manusia. Tetapi kepercayaan tentang adanya Allah itu belumlah menjadi jaminan bahwa orang itu tidak akan sesat lagi. Di Eropa pernah timbul satu gerakan bernama Deisme. Dengan dasar penyelidikan akal murni, mereka mengakui bahwa Tuhan itu memang ada. Tetapi mereka tidak mau percaya akan adanya Rasul, atau wahyu, atau hari akhirat. Kata mereka dengan kepercayaan akan adanya Allah itu saja sudah cukup, agama tidak perlu lagi.

Tentang ketuhanan, ahli filsafat terbagi kepada dua golongan. Yaitu golongan Spiritualis dengan golongan Materialis. Golongan yang percaya adanya yang ghaib, terutama Tuhan, yang hanya percaya kepada benda saja, sudah nyata tersesat. Yang percaya ada Tuhan saja, tetapi tidak percaya akan adanya syariat yang diturunkan Allah dengan mengutus Nabi-nabi dan menurunkan wahyu, itupun tersesat, sebab penilaian mereka tentang adanya Tuhanpun berbagai ragam, sehingga ada aliran Pantheisme, yang mengatakan bahwa seluruh yang ada ini adalah Tuhan belaka, atau Polytheisme, yaitu yang mengatakan Tuhan itu berbilang.

Orang-orang yang telah mengaku beragama beragamapun bisa juga tersesat. Kadang-kadang karena terlalu taat dalam beragama, lalu ibadat ditambah-tambah daripada yang telah ditentukan dalam syariat, sehingga timbul bid’ah. Di­sanak masih dalam agama, padahal sudah terpesong ke luar.

Ada sebuah Hadis yang shahih, diriwayatkan oleh Abd bin Humaid dari ar-Rabi’ bin Anas, dan riwayat Abd bin Humaid juga daripada Mujahid, demikian juga daripada Said bin Jubair, dan Hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lain-lain daripada Abdullah bin Syaqiq, daripada Abu Zar, dan diriwayatkan juga oleh Sufyan bin Uyaynah dalam tafsirnya, daripada Ismail bin Abu Khalid, bahwa seketika orang bertanya kepada Rasulullah, tentang siapa yang dimaksud dengan orang-orang yang sesat. Lalu Rasulullah menjawab: “Yang dimaksud dengan orang-orang yang dimurkai ialah Yahudi dan yang dimaksud dengan orang-orang yang sesat ialah Nasrani.”

Hadis ini dengan berbagai jalan Thuruqnya dan riwayatnya telah tercantum pada kitab-kitab tafsir yang mashyur. Tetapi dia meminta penafsiran kita sekali

IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#9224 Sep 2025, 10:54:28idadminTervalidasi

Orang yang dimurkai ialah yang sengaja keluar dari jalan yang benar karena memperturutkan hawa nafsu, padahal dia sudah tahu. Orang yang telah sampai kepadanya kebenaran agama, lalu ditolak dan ditentangnya. Dia lebih berpegang kepada pusaka nenek-moyang, walaupun dia telah tahu bahwa itu tidak berat. Maka siksaan azablah yang akan dideritanya.

“Dan bukan jalan mereka yang sesat”. (ujung ayat 7).
Adapun orang yang sesat ialah orang yang berani-berani saja membuat jalan sendiri di luar yang digariskan Tuhan. Tidak mengenal kebenaran, atau tidak dikenalnya menurut maksudnya yang sebenarnya.

Sebagaimana telah kita kenal pada keterangan-keterangan di atas, tentang kepercayaan akan adanya Tuhan, sampai orang-orang Arab mengkhususkan nama Allah buat Tuhan Yang Maha Esa. Di sini telah kita maklumi bahwa kepercayaan kepada Tuhan itu telah ada dalam lubuk jiwa manusia. Tetapi kepercayaan tentang adanya Allah itu belumlah menjadi jaminan bahwa orang itu tidak akan sesat lagi. Di Eropa pernah timbul satu gerakan bernama Deisme. Dengan dasar penyelidikan akal murni, mereka mengakui bahwa Tuhan itu memang ada. Tetapi mereka tidak mau percaya akan adanya Rasul, atau wahyu, atau hari akhirat. Kata mereka dengan kepercayaan akan adanya Allah itu saja sudah cukup, agama tidak perlu lagi.

Tentang ketuhanan, ahli filsafat terbagi kepada dua golongan. Yaitu golongan Spiritualis dengan golongan Materialis. Golongan yang percaya adanya yang ghaib, terutama Tuhan, yang hanya percaya kepada benda saja, sudah nyata tersesat. Yang percaya ada Tuhan saja, tetapi tidak percaya akan adanya syariat yang diturunkan Allah dengan mengutus Nabi-nabi dan menurunkan wahyu, itupun tersesat, sebab penilaian mereka tentang adanya Tuhanpun berbagai ragam, sehingga ada aliran Pantheisme, yang mengatakan bahwa seluruh yang ada ini adalah Tuhan belaka, atau Polytheisme, yaitu yang mengatakan Tuhan itu berbilang.

Orang-orang yang telah mengaku beragama beragamapun bisa juga tersesat. Kadang-kadang karena terlalu taat dalam beragama, lalu ibadat ditambah-tambah daripada yang telah ditentukan dalam syariat, sehingga timbul bid’ah. Di­sanak masih dalam agama, padahal sudah terpesong ke luar.

Ada sebuah Hadis yang shahih, diriwayatkan oleh Abd bin Humaid dari ar-Rabi’ bin Anas, dan riwayat Abd bin Humaid juga daripada Mujahid, demikian juga daripada Said bin Jubair, dan Hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lain-lain daripada Abdullah bin Syaqiq, daripada Abu Zar, dan diriwayatkan juga oleh Sufyan bin Uyaynah dalam tafsirnya, daripada Ismail bin Abu Khalid, bahwa seketika orang bertanya kepada Rasulullah, tentang siapa yang dimaksud dengan orang-orang yang sesat. Lalu Rasulullah menjawab: “Yang dimaksud dengan orang-orang yang dimurkai ialah Yahudi dan yang dimaksud dengan orang-orang yang sesat ialah Nasrani.”

Hadis ini dengan berbagai jalan Thuruqnya dan riwayatnya telah tercantum pada kitab-kitab tafsir yang mashyur. Tetapi dia meminta penafsiran kita sekali


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 90 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi