Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1 (Pengantar dan Al Fatihah) - Detail Buku
Halaman Ke : 93
Jumlah yang dimuat : 116
« Sebelumnya Halaman 93 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text
Belum ada teks Arab untuk halaman ini.
Bahasa Indonesia Translation

sekedar menafsirkan arti al-Fatihah, melainkan kita perlengkap lagi dengan hukum atau ketentuan Syariat berkenaan dengan al-Fatihah.

Segala sembahyang tidak sah, kalau tidak membaca al-Fatihah. Tersebut dalam Hadis-hadis:

Dan hendaklah dibaca pada tiap-tiap rakaat, karena Hadis:

عن عبادة بن الصامت أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

1. Daripada Ubadah bin as-Shamit, bahwasanya Nabi s.a.w. berkata: “Tidaklah ada sembahyang (tidak sah sembahyang) bagi siapa yang tidak membaca Fatihati’l-Kitab.” (Diriwayatkan oleh al-Jamaah).

لا تجزىء صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

2. Dan pada lafaz yang lain: “Tidaklah memadai sembahyang bagi siapa yang tidak membaca Fatihati’l-Kitab.” (Diriwayatkan oleh ad-Daruquthni, dan beliau berkata bahwa isnad Hadis ini shahih).

لا تقبل صلاة لا يقرأ فيها بأم القرآن

3. “Tidaklah diterima sembahyang kalau tidak dibaca padanya Ummul-Quran.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).

Dengan Hadis-hadis ini dan beberapa Hadis lain sama bunyinya, sependapatlah sebagian besar Ulama Fiqh bahwa tidak sah sembahyang selain daripada membaca al-Fatihah, walaupun Surat yang mana yang kita baca. Demikianlah Mazhab Imam Malik. Imam Syafi’i dan jumhur Ulama, sejak dari sahabat-sahabat Rasulullah, sampai kepada tabi’in dan yang sesudahnya. Oleh sebab itu baik Imam atau ma’mum, wajiblah semuanya membaca al-Fatihah di dalam sembahyang.

عن قتادة أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب

4. “Dari Abu Qatadah, bahwasanya Nabi s.a.w. adalah beliau tiap-tiap rakaat membaca Fatihati’l-Kitab.” (Diriwayatkan oleh Bukhari).

IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#9524 Sep 2025, 10:59:06idadminTervalidasi

sekedar menafsirkan arti al-Fatihah, melainkan kita perlengkap lagi dengan hukum atau ketentuan Syariat berkenaan dengan al-Fatihah.

Segala sembahyang tidak sah, kalau tidak membaca al-Fatihah. Tersebut dalam Hadis-hadis:

Dan hendaklah dibaca pada tiap-tiap rakaat, karena Hadis:

عن عبادة بن الصامت أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

1. Daripada Ubadah bin as-Shamit, bahwasanya Nabi s.a.w. berkata: “Tidaklah ada sembahyang (tidak sah sembahyang) bagi siapa yang tidak membaca Fatihati’l-Kitab.” (Diriwayatkan oleh al-Jamaah).

لا تجزىء صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

2. Dan pada lafaz yang lain: “Tidaklah memadai sembahyang bagi siapa yang tidak membaca Fatihati’l-Kitab.” (Diriwayatkan oleh ad-Daruquthni, dan beliau berkata bahwa isnad Hadis ini shahih).

لا تقبل صلاة لا يقرأ فيها بأم القرآن

3. “Tidaklah diterima sembahyang kalau tidak dibaca padanya Ummul-Quran.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).

Dengan Hadis-hadis ini dan beberapa Hadis lain sama bunyinya, sependapatlah sebagian besar Ulama Fiqh bahwa tidak sah sembahyang selain daripada membaca al-Fatihah, walaupun Surat yang mana yang kita baca. Demikianlah Mazhab Imam Malik. Imam Syafi’i dan jumhur Ulama, sejak dari sahabat-sahabat Rasulullah, sampai kepada tabi’in dan yang sesudahnya. Oleh sebab itu baik Imam atau ma’mum, wajiblah semuanya membaca al-Fatihah di dalam sembahyang.

عن قتادة أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب

4. “Dari Abu Qatadah, bahwasanya Nabi s.a.w. adalah beliau tiap-tiap rakaat membaca Fatihati’l-Kitab.” (Diriwayatkan oleh Bukhari).


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 93 dari 116 Berikutnya » Daftar Isi