Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
"Dan dia berkata dalam khotbahnya, 'Seburuk-buruk perkara adalah yang diperbarui, dan setiap bidah adalah kesesatan.'
Ibnu Mas'ud menyampaikan khotbah dengan cara yang mirip setiap hari Kamis dan berkata, 'Kalian akan menghadapi hal-hal baru dan hal-hal baru akan dihadapi oleh kalian.'
Kami telah menetapkan dalam kaidah-kaidah mengenai sunnah dan bidah bahwa bidah adalah agama yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Siapa pun yang mengikuti agama yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah seorang mubtadi (pelaku bidah). Ini adalah makna dari firman Allah Ta'ala, {Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu yang menetapkan bagi mereka agama yang tidak diizinkan oleh Allah?} (Surah Asy-Syura 21).
Tidak diragukan bahwa hal ini membingungkan banyak orang karena ketidaktahuan mereka tentang teks-teks dan penjelasannya tentang tujuan, serta ketidaktahuan mereka tentang pendapat dan tindakan yang muncul, dan bagaimana mengembalikannya kepada sunnah. Seperti yang dikatakan Umar bin Khattab, 'Kembalikanlah hal-hal yang tidak diketahui kepada sunnah.'"
id) oleh ai_bot.| ID | Waktu | Bahasa | Penerjemah | Status | Aksi |
|---|---|---|---|---|---|
| #3 | id | ai_bot | Draft | — | |
"Dan dia berkata dalam khotbahnya, 'Seburuk-buruk perkara adalah yang diperbarui, dan setiap bidah adalah kesesatan.' Ibnu Mas'ud menyampaikan khotbah dengan cara yang mirip setiap hari Kamis dan berkata, 'Kalian akan menghadapi hal-hal baru dan hal-hal baru akan dihadapi oleh kalian.' Kami telah menetapkan dalam kaidah-kaidah mengenai sunnah dan bidah bahwa bidah adalah agama yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Siapa pun yang mengikuti agama yang tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah seorang mubtadi (pelaku bidah). Ini adalah makna dari firman Allah Ta'ala, {Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu yang menetapkan bagi mereka agama yang tidak diizinkan oleh Allah?} (Surah Asy-Syura 21). Tidak diragukan bahwa hal ini membingungkan banyak orang karena ketidaktahuan mereka tentang teks-teks dan penjelasannya tentang tujuan, serta ketidaktahuan mereka tentang pendapat dan tindakan yang muncul, dan bagaimana mengembalikannya kepada sunnah. Seperti yang dikatakan Umar bin Khattab, 'Kembalikanlah hal-hal yang tidak diketahui kepada sunnah.'" | |||||