(Diriwayatkan kepada kami) Abu Bakr Ahmad bin Ishaq bin Ayyub al Faqih, telah menceritakan kepada kami al Hasan bin ‘Ali bin Ziyad, telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Sulaiman al Wasithiy.
Dan telah menceritakan kepada kami Abu al ‘Abbas Muhammad bin Ya’qub, telah menceritakan kepada kami al ‘Abbas bin Muhammad ad Duri, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma’in.
Dan telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin ‘Isa, telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Najdah, telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Hasyim, dari Dawud bin Abi Hind, dari Abu Harb bin Abi al Aswad, dari Fadhalah al Laythiy, ia berkata:

Aku datang kepada Nabi ﷺ dan berkata: “Sesungguhnya aku ingin masuk Islam, maka ajarkanlah kepadaku sebagian syariat dari syariat Islam.” Maka beliau menyebutkan shalat, bulan Ramadhan, dan waktu-waktu shalat.
Aku berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau menyebutkan waktu-waktu yang aku di dalamnya sedang sibuk. Maka ajarkanlah kepadaku kalimat yang menyeluruh (ringkas) dari perkataan.”
Beliau bersabda: “Jika engkau sibuk, maka janganlah sampai engkau luput dari dua waktu ‘ashar.”
Aku bertanya: “Apa itu dua waktu ‘ashar?” — karena itu bukanlah bahasa kaumnya.
Beliau bersabda: “Subuh dan Ashar.”

“Ini adalah hadits shahih menurut syarat Muslim, namun tidak diriwayatkan oleh al Bukhari maupun Muslim. Di dalamnya terdapat lafaz-lafaz yang tidak diriwayatkan melalui sanad lain, dan yang paling bermanfaat adalah penyebutan syariat Islam. Karena hadits ini juga terdapat dalam riwayat ‘Abd al ‘Aziz bin Abi Dawud dari ‘Alqamah bin Martsad, dari Yahya bin Ya’mar, dari Ibn ‘Umar, dan itu bukan termasuk syarat salah satu dari keduanya (al Bukhari dan Muslim).
Hasyim bin Basyir telah diselisihi dalam sanad ini dari Dawud bin Abi Hind, namun penyelisihan ini tidak membahayakan hadits, bahkan justru menguatkannya.”

Komentar – dari Talkhish adz-Dzahabi:
50 – Sesuai dengan syarat Muslim.