Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Prolegomena to the Metaphysics of Islam - Detail Buku
Halaman Ke : 21
Jumlah yang dimuat : 22
« Sebelumnya Halaman 21 dari 22 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text
Belum ada teks Arab untuk halaman ini.
Bahasa Indonesia Translation

Sekali lagi, ketika seseorang menempatkan kata-kata pada tempat yang tepat sehingga makna sejatinya dapat dipahami, dan kalimat maupun bait-bait pada tempat yang semestinya sehingga prosa dan puisi menjadi sastra, maka itulah adab terhadap bahasa. Lebih jauh, ketika seseorang menempatkan pepohonan dan bebatuan, gunung, sungai, lembah dan danau, hewan dan habitatnya pada tempat yang semestinya, maka itulah adab terhadap alam dan lingkungan. Hal yang sama berlaku bagi rumah seseorang ketika ia menata perabotan dan menempatkan segala sesuatu di tempatnya sehingga tercapai keharmonisan — semua aktivitas itu adalah adab terhadap rumah dan perabotan. Kita juga dapat menyebut penempatan warna, bentuk, dan bunyi pada tempatnya sehingga menghasilkan efek yang indah — itulah adab terhadap seni dan musik. Demikian pula pengetahuan dengan berbagai cabang dan disiplin, sebagian darinya lebih penting dan berpengaruh bagi kehidupan dan takdir kita dibandingkan yang lain; jika seseorang mengurutkannya menurut tingkatan dan prioritas, serta mengklasifikasikan berbagai ilmu sesuai prioritasnya dengan menempatkan masing-masing pada tempat yang tepat, maka itulah adab terhadap pengetahuan. Seharusnya sudah jelas bahwa penafsiran saya tentang makna adab menunjukkan bahwa adab menyiratkan pengetahuan; ia adalah pengetahuan yang bersumber dari hikmah; ia mewujudkan tujuan pencarian ilmu; ia juga merupakan aktivitas jiwa, baik internal maupun eksternal, yang bersumber dari nilai-nilai etis dan moral serta kebajikan; sumber asalnya bukan filsafat maupun sains, melainkan kebenaran wahyu yang mengalir dari agama.

Dari definisi-definisi di atas mengenai beberapa konsep kunci utama dalam Islam, yang semuanya bertemu pada konsep pengetahuan, menjadi jelas bahwa makna-makna mereka sangat terkait erat, khususnya karena semuanya berpusat pada gagasan tentang ‘tempat yang tepat’ yang menunjuk pada suatu ‘tatanan’ dalam sistem dan hubungan seseorang dengan tatanan itu. Tatanan itu berbentuk hierarki yang meresap ke dalam tatanan ciptaan, baik pada eksistensi eksternal maupun eksistensi mental. Hierarki yang saya maksud, ketika diterapkan pada tatanan manusia, tidak boleh disalahpahami sebagai jenis hierarki yang dibuat oleh manusia dan dituangkan ke dalam suatu sosial...

IDWaktuBahasaPenerjemahStatusAksi
#2420 Sep 2025, 12:01:33idadminTervalidasi

Sekali lagi, ketika seseorang menempatkan kata-kata pada tempat yang tepat sehingga makna sejatinya dapat dipahami, dan kalimat maupun bait-bait pada tempat yang semestinya sehingga prosa dan puisi menjadi sastra, maka itulah adab terhadap bahasa. Lebih jauh, ketika seseorang menempatkan pepohonan dan bebatuan, gunung, sungai, lembah dan danau, hewan dan habitatnya pada tempat yang semestinya, maka itulah adab terhadap alam dan lingkungan. Hal yang sama berlaku bagi rumah seseorang ketika ia menata perabotan dan menempatkan segala sesuatu di tempatnya sehingga tercapai keharmonisan — semua aktivitas itu adalah adab terhadap rumah dan perabotan. Kita juga dapat menyebut penempatan warna, bentuk, dan bunyi pada tempatnya sehingga menghasilkan efek yang indah — itulah adab terhadap seni dan musik. Demikian pula pengetahuan dengan berbagai cabang dan disiplin, sebagian darinya lebih penting dan berpengaruh bagi kehidupan dan takdir kita dibandingkan yang lain; jika seseorang mengurutkannya menurut tingkatan dan prioritas, serta mengklasifikasikan berbagai ilmu sesuai prioritasnya dengan menempatkan masing-masing pada tempat yang tepat, maka itulah adab terhadap pengetahuan. Seharusnya sudah jelas bahwa penafsiran saya tentang makna adab menunjukkan bahwa adab menyiratkan pengetahuan; ia adalah pengetahuan yang bersumber dari hikmah; ia mewujudkan tujuan pencarian ilmu; ia juga merupakan aktivitas jiwa, baik internal maupun eksternal, yang bersumber dari nilai-nilai etis dan moral serta kebajikan; sumber asalnya bukan filsafat maupun sains, melainkan kebenaran wahyu yang mengalir dari agama.

Dari definisi-definisi di atas mengenai beberapa konsep kunci utama dalam Islam, yang semuanya bertemu pada konsep pengetahuan, menjadi jelas bahwa makna-makna mereka sangat terkait erat, khususnya karena semuanya berpusat pada gagasan tentang ‘tempat yang tepat’ yang menunjuk pada suatu ‘tatanan’ dalam sistem dan hubungan seseorang dengan tatanan itu. Tatanan itu berbentuk hierarki yang meresap ke dalam tatanan ciptaan, baik pada eksistensi eksternal maupun eksistensi mental. Hierarki yang saya maksud, ketika diterapkan pada tatanan manusia, tidak boleh disalahpahami sebagai jenis hierarki yang dibuat oleh manusia dan dituangkan ke dalam suatu sosial...


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 21 dari 22 Berikutnya » Daftar Isi