Loading...

Maktabah Reza Ervani

15%

Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000



Judul Kitab : Tafsir al Azhar Juz 2 - Detail Buku
Halaman Ke : 4
Jumlah yang dimuat : 5
« Sebelumnya Halaman 4 dari 5 Berikutnya » Daftar Isi
Arabic Original Text
Belum ada teks Arab untuk halaman ini.
Bahasa Indonesia Translation

mengerjakan haji, bahaya minuman keras dan perjudian dan peraturan ber- kenaan dengan membentuk rumahtangga, tentang kawin, talak, rujuk,'iddah, sampai kepada meminang, sampai kepada cara bergaul suami-isteri, emuanya itu peraturan yang selalu berpokok dan berpangkal daripada akidah dan hubungan takwa kepada Allah. 'Segala pahit-getir yang ditempuh dalam menegakkan Masyarakat Muslim, diterangkan pada juzu' kedua ini tidak kurang hebatnya dari juzu' pertama. Hambatan dari Ahlul-Kitab masih tetap dibayangkan, keingkaran kaum musy: rikin masih tetap dijelaskan dan munafik masih tetap menggerutu di dalam kelam, tetapi kepada Muslimin diperintahkan supaya jangan ragu-ragu me- ngikuti Islam. Kalau sekali telah masuk dan mengakui akidah ini, janganlah masuk separoh-separoh, bahkan masukilah seluruhnya, dan ambillah dia jadi pegangan dalam seluruh segi kehidupan, dan jangan dituruti langkah-langkah yang digariskan oleh syaitan (ayat 208). Bahkan diterangkan lagi bahwasanya hendak masuk syurga tidaklah semudah yang disangka oleh orang yang lemah peribadinya. Jalan ke syurga tidak bertabur kembang. 'Seorang yang ingin masuk syurga hendaklah tahan menderita kesusahan, tahan menderita kemelaratan, bahkan sampai digoncangkan dan digempakan, sehingga kadang-kadang dari hebatnya goncangan itu sampai Rasul sendiri dan orang-orang yang beriman mengeluh menuntut kepada Tuhan, mana dia janji Allah itu. (ayat 214). Ujung ayat menerangkan bahwa kalau keadaan sudah sampai demikian rupa, itulah alamat bahwa pertolongan telah dekat. Di ujung Juzu' bertemulah suatu kisah praktek daripada perjuangan menegakkan iman dan akidah, yaitu sejemput rentetan kisah Bani Israil lama sesudah Musa meninggal di bawah pimpinan seorang Nabi mereka. Mereka telah menderita tindasan yang tidak tertahankan lagi yang datang dari musuh. musuh mereka. Lalu mereka minta kepada Nabi mereka agar Nabi itu mencari kan seorang Raja, atau Kepala Perang yang akan memimpin mereka berperang pada jalan Allah. Cerita ini menceritakan jiwa kecil dari ummat yang lemah. Mereka memerlukan seorang pemimpin tetapi setelah Nabi itu menunjukkan siapa yang patut jadi pemimpin itu, ada-ada saja bantahan mereka, terutama karena pemimpin itu tidak kaya. Padahal kemudian ternyata bahwa pemimpin atau raja itu seorang yang gagah berani. Meskipun dia miskin dahulunya, namun dia berwibawa dan sanggup memimpin. Setelah mereka diajak pergi berperang, dan diuji ketaatan mereka setelah menyeberangi sungai, ternyata bahagian yang terbesar tidak setia kepada disiplin. Untunglah ada sebahagian kecil yang teguh hati melanjutkan perang, setia patuh mengikuti perintah pimpinan, sehingga mereka tidak jadi kalah. Cerita ini adalah perbandingan yang tepat bagi jamaah masyarakat Islam yang tengah dibentuk itu, sebab Masyarakat Islam adalah penyambut pusaka daripada ummat Nabi-nabi yang telah lalu, guna menegakkan Imam kepada Allah dalam alam ini, yang di kiri-kanan perjalanannya ranjau-ranjau telah disediakan oleh musuh buyutannya, yaitu syaitan dan Iblis. Dengan menuruti secara seksama ayat-ayat di juzu' kedua ini, lalu di sambung dengan juzu' yang sebelumnya, kita akan menampak bagaikan al-


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?

« Sebelumnya Halaman 4 dari 5 Berikutnya » Daftar Isi