Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Pengantar Pemelihara seluruh alam. Mengapa ayat kedua itu disusul oleh ar-rahmdn ar-rahim (Yang Maha Pengasih lagi Penyayang)? Karena boleh jadi ada yang menduga bahwa pemeliharaan-Nya, bukan lahir dari kasih sayang yang melekat pada diri-Nya, tetapi karena kepentingan. Bukankah ada yang memelihara atau mendidik dengan tujuan memperoleh keuntungan? Bukankah banyak perusahaan yang mendidik pegawainya dengan tujuan agar kelak mereka menjadi sumber peningkatan mutu produk yang pada gilirannya menghasilkan keuntungan bagi perusahaan? Bukankah ada yang memelihara ayam, bukan atas dorongan kasih kepadanya, tetapi agar ayamayamnya sehat dan banyak bertelur, sehingga si pemelihara memperoleh keuntungan? Ini berarti, tidak benar pandangan yang menyatakan sistematika al@uran kacau, atau supah-surahnya menghimpun aneka persoalan yang tidak kait-berkait. Para ulama yang menekuni T/mu Mundsabat al-Our'dn/ Keserasian hubungan bagian-bagian al-Our'in, mengemukakan bahkan membuktikan keserasian dimaksud, paling tidak dalam enam hal: a. Keserasian kata demi kata dalam satu surah. b. Keseraian kandungan ayat dengan fäshilat yakni penutup ayat. c. Keserasian hubungan ayat dengan ayat berikutnya. d. Keserasian uraian awal (mukadimah) satu surah dengan penutupnya. e. “Keserasian penutup surah dengan uraian awal (mukadimah) surah sesudahnya. f. Keserasian tema surah dengan nama surah. Bukan di sini hal-hal tersebut diuraikan, bukan juga semua itu akan pembaca temukan dalam buku ini, namun mudah-mudahan sekilas darinya akan dapat penulis hidangkan. Boleh jadi Fakhruddin ar-Razi (606 H/1210 M) merupakan orang pertama yang berbicara tentang tema surah-surah al-Qur'an. Dalam kitab tafsirnya, Mafitih al-Ghaib, pakar tafsir yang digelar dengan al-Im4m ini, mengemukakan bahwa siapa yang memperhatikan susunan ayat-ayat alQur'an dalam satu surah, ia akan mengetahui bahwa di samping merupakan mukjizat dari aspek kefasihan lafazh-lafazh serta keluhuran kandungannya, al-Qur'an juga merupakan mukjizat dari aspek susunan dan urutan ayatayatnya. Setiap surah menurut at-Razi mempunyai tujuan atau tema utama. Sayang, perhatian ar-Razi dalam karya “Tafsir Besar”-nya itu tertuju kepada aneka persoalan — walau di luar bidang tafsir — sehingga uraiannya tentang tujuan atau tema surah hampir tidak terasa sama sekali. Di sisi xxi