Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.”
Allah menyifatinya dengan: “yang mengalir sungai-sungai di bawahnya”, maksudnya di bawah pepohonan dan kamar-kamar surgawi mereka. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sungai-sungai surga mengalir tanpa parit (tanpa digali). Dalam hadits lain tentang Al-Kautsar disebutkan bahwa tepinya berupa kubah-kubah dari mutiara yang berongga, dan tidak ada pertentangan antara keduanya. Tanahnya adalah misk yang sangat harum, kerikilnya adalah mutiara dan permata. Kita memohon kepada Allah dari karunia-Nya, sesungguhnya Dia Mahabaik lagi Maha Penyayang.
Ibnu Abi Hatim berkata: Dibacakan kepada ar-Rabi‘ bin Sulaiman, dari Asad bin Musa, dari Ibnu Tsawban, dari ‘Atha’ bin Qurrah, dari ‘Abdullah bin Dhamrah, dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Sungai-sungai surga memancar dari bawah bukit atau dari bawah gunung-gunung misk (kasturi).”
Ia juga berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Sa‘id, dari Waki‘, dari al-A‘masy, dari ‘Abdullah bin Murrah, dari Masruq, ia berkata: ‘Abdullah berkata: “Sungai-sungai surga memancar dari gunung misk.”
“Setiap kali mereka diberi rezeki dari surga itu berupa buah-buahan, mereka berkata: ‘Inilah yang diberikan kepada kami sebelumnya’.”
As-Suddi dalam tafsirnya dari Abu Malik dan dari Abu Shalih dari Ibnu ‘Abbas, dan dari Murrah dari Ibnu Mas‘ud, dan dari sekelompok sahabat, mengatakan bahwa mereka didatangkan buah-buahan di surga. Ketika mereka melihatnya, mereka berkata: “Inilah yang diberikan kepada kami dahulu di dunia.”
Demikian pula dikatakan oleh Qatadah dan ‘Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan ini diperkuat oleh Ibnu Jarir. ‘Ikrimah berkata: “Mereka mengatakan: Ini sama seperti yang kemarin.” Demikian pula dikatakan oleh ar-Rabi‘ bin Anas.
Mujahid berkata: “Mereka mengatakan: betapa miripnya dengan yang ini.”
Ibnu Jarir berkata: Ada juga yang menafsirkan bahwa maksudnya: “Inilah buah yang kami terima sebelumnya dari buah-buahan surga sebelum ini”, karena begitu miripnya satu dengan yang lain. Hal ini sesuai dengan firman-Nya: “Dan mereka diberikan dengan yang serupa.”
Sunaid bin Dawud berkata: Telah menceritakan kepada kami seorang syekh dari penduduk Mishshishah, dari al-Awza‘i, dari Yahya bin Abi Katsir, ia berkata: “Seseorang akan diberi sepiring buah, ia pun memakannya. Lalu ia diberi piring lain dan berkata: Ini sama seperti yang kami makan tadi.” Maka para malaikat berkata kepadanya: Makanlah, warnanya sama namun rasanya berbeda.”
Ibnu Abi Hatim berkata: Telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Sa‘id bin Sulaiman, dari ‘Amir bin Yasaf, dari Yahya bin Abi Katsir, ia berkata: “Rumput surga adalah za‘faran dan gundukan tanahnya adalah misk. Anak-anak surga akan berkeliling membawa buah-buahan kepada mereka, lalu mereka memakannya. Setelah itu mereka diberi yang serupa. Maka penduduk surga berkata: Inilah yang kalian berikan kepada kami tadi. Maka anak-anak itu menjawab: Makanlah, warnanya sama namun rasanya berbeda.” Inilah maksud dari firman Allah Ta‘ala: “Dan mereka diberi dengan yang serupa.”
Abu Ja‘far ar-Razi dari ar-Rabi‘ bin Anas dari Abu al-‘Aliyah berkata tentang firman Allah: “Dan mereka diberi dengan yang serupa”—ia berkata: “Sebagian menyerupai sebagian lainnya, tetapi berbeda dalam rasa.”
Ibnu Abi Hatim berkata: Diriwayatkan pula dari Mujahid, ar-Rabi‘ bin Anas, dan as-Suddi, semakna dengan itu.
Ibnu Jarir juga meriwayatkan dengan sanadnya dari as-Suddi dalam tafsirnya dari Abu Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu ‘Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas‘ud, dan dari sekelompok sahabat tentang firman Allah Ta‘ala: