Maka aku mengangkat kepalaku, lalu memuji-Nya dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Kemudian aku memberikan syafa’at, lalu Dia menentukan batas untukku, maka aku memasukkan mereka ke dalam surga.
Lalu aku kembali kepada-Nya; ketika aku melihat Rabb-ku, aku melakukan hal yang sama. Kemudian aku memberikan syafa’at, lalu Dia menentukan batas untukku, maka aku memasukkan mereka ke dalam surga. Lalu aku kembali yang ketiga kalinya, kemudian kembali yang keempat kalinya. Lalu aku berkata, “Tidak ada lagi yang tersisa di neraka kecuali orang yang ditahan oleh Al-Qur’an (yakni nash yang menetapkan kekal di neraka) dan orang yang telah wajib kekal di dalamnya.”

Demikianlah al-Bukhari membawakan hadits ini di tempat ini. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Muslim dan an-Nasa’i dari jalur Hisyam bin Abi ‘Abdillah ad-Dustuwa’i, dari Qatadah, serta juga dikeluarkan oleh Muslim, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari jalur Sa‘id bin Abi ‘Arubah dari Qatadah.

Tujuan penyebutan hadits ini di sini adalah untuk menguatkan sabda beliau: “Maka mereka mendatangi Adam dan berkata: 'Engkau adalah bapak manusia. Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, memerintahkan para malaikat bersujud kepadamu, dan mengajarkanmu nama segala sesuatu.'"
Ini menunjukkan bahwa Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruh makhluk, dan karena itu firman-Nya:

“Kemudian Dia menampakkan mereka kepada para malaikat,”
maksudnya adalah makhluk-makhluk yang dinamai (diberi nama), sebagaimana diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari Ma‘mar dari Qatadah: Lalu Allah menampakkan nama-nama tersebut kepada para malaikat, lalu berfirman: “Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama mereka ini jika kalian memang benar.”

As-Suddi dalam tafsirnya dari Abu Malik dan Abu Shalih dari Ibnu ‘Abbas, serta dari Murrah dari Ibnu Mas‘ud, dan dari sekelompok sahabat, berkata: “Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian menampakkan makhluk-makhluk kepada para malaikat.”

Ibnu Jurayj dari Mujahid berkata: “Kemudian Dia menampakkan mereka” — maksudnya, menampakkan para pemilik nama-nama itu kepada para malaikat.

Dan Ibnu Jarir meriwayatkan:

Qasim memberitahu kami, berkata: al-Husayn memberitahu kami, berkata: al-Hajjaj dari Jarir bin Hazim dan Mubarak bin Fadhala dari al-Hasan dan Abu Bakr dari al-Hasan dan Qatadah, mereka berkata:
“Allah mengajarkan Adam nama segala sesuatu dan menjadikannya menyebut setiap sesuatu dengan namanya, dan makhluk-makhluk ditampakkan kepadanya satu umat demi umat.”

Dengan sanad ini pula dari al-Hasan dan Qatadah dalam tafsir firman-Nya:
“Jika kalian memang benar.”
Maknanya: “Sesungguhnya Aku tidak menciptakan satu makhluk pun kecuali kalian lebih mengetahui darinya. Maka beritahukanlah kepada-Ku nama-nama mereka jika kalian memang benar.”

Adh-Dhahhak dari Ibnu ‘Abbas berkata:
“Jika kalian memang benar” — maksudnya: “Jika kalian mengetahui bahwa Aku tidak menjadikan di bumi seorang khalifah.”

As-Suddi dari Abu Malik dan Abu Shalih dari Ibnu ‘Abbas, dari Murrah dari Ibnu Mas‘ud dan dari para sahabat berkata:
“Jika kalian memang benar” — maksudnya: bahwa Bani Adam akan membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah.

Ibnu Jarir berkata: Pendapat yang paling kuat dalam hal ini adalah tafsir Ibnu ‘Abbas dan orang-orang yang sependapat dengannya.
Makna ayat tersebut adalah:
“Maka Dia berfirman: 'Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama makhluk yang telah Aku tampakkan kepada kalian, wahai para malaikat yang berkata: Apakah Engkau akan menjadikan di sana makhluk yang membuat kerusakan di bumi dan menumpahkan darah, bukan dari kalangan kami padahal kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?’”

Jika kalian benar dalam ucapan kalian bahwa jika Aku menjadikan khalifah-Ku di bumi dari selain kalian, maka keturunannya akan durhaka kepada-Ku dan membuat kerusakan serta menumpahkan darah, sedangkan jika Aku menjadikan kalian sebagai khalifah di bumi, kalian akan menaati-Ku dan mengikuti perintah-Ku dalam mengagungkan dan menyucikan-Ku—

maka jika kalian tidak mengetahui nama-nama makhluk yang Aku tampakkan kepada kalian, padahal mereka adalah bagian dari makhluk-Ku yang hadir dan dapat kalian lihat, serta orang lain mengetahui mereka karena Aku telah mengajarkannya, maka kalian terhadap hal-hal yang belum terjadi dan belum ada tentu lebih pantas untuk tidak mengetahui.