Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Dan benar orang yang berkata: "Siapa yang tidak ada kekurangannya?"
(Aku berkata:) Akan tetapi dalam keadaan seperti ini ia tercela karena meninggalkan ketaatan dan melakukan maksiat padahal ia mengetahuinya, dan menyelisihi (perintah) dengan mata terbuka. Karena sesungguhnya orang yang mengetahui tidak sama dengan orang yang tidak mengetahui.
Oleh sebab itu, datanglah hadits-hadits berisi ancaman mengenai hal ini. Sebagaimana yang dikatakan Imam Abu al-Qasim ath-Thabarani dalam al-Mu‘jam al-Kabir:
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin al-Mu‘alla ad-Dimasyqi dan al-Hasan bin ‘Ali al-‘Umari, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin ‘Ammar, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Sulaiman al-Kalbi, telah menceritakan kepada kami al-A‘mash dari Abu Tamimah al-Hujaymi dari Jundub bin ‘Abdillah رضي الله عنه, ia berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Perumpamaan seorang alim yang mengajarkan kebaikan kepada manusia namun tidak mengamalkannya, seperti pelita yang menerangi orang lain namun membakar dirinya sendiri."
Ini adalah hadits gharib dari jalur ini.
Hadits lain: Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnad-nya berkata:
Telah menceritakan kepada kami Waki‘, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari ‘Ali bin Zaid (yaitu Ibn Jud‘an) dari Anas bin Malik رضي الله عنه, ia berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku melewati suatu kaum pada malam aku di-isra’-kan, yang bibir mereka dipotong dengan gunting dari api."
Aku bertanya: "Siapa mereka?"
Dikatakan:
"Para khatib umatmu dari kalangan dunia yang memerintahkan manusia berbuat baik namun melupakan diri mereka sendiri, padahal mereka membaca Kitab, apakah mereka tidak memahami?"
Hadits ini juga diriwayatkan oleh ‘Abd bin Humaid dalam Musnad-nya dan Tafsir-nya dari al-Hasan bin Musa dari Hammad bin Salamah dengan sanad tersebut.
Dan diriwayatkan oleh Ibn Mardawayh dalam Tafsir-nya dari Yunus bin Muhammad al-Mu’addib dan al-Hajjaj bin Minhāl, keduanya dari Hammad bin Salamah dengan sanad tersebut.
Demikian pula diriwayatkan oleh Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dengan sanad tersebut.
Kemudian Ibn Mardawayh berkata:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdillah bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Musa bin Harun, telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim at-Tustari di Balkh, telah menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Qays dari ‘Ali bin Zaid dari Thumamah dari Anas:
Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku melewati suatu kaum pada malam aku di-isra’-kan, bibir dan lidah mereka dipotong dengan gunting dari api."
Aku berkata: "Siapa mereka wahai Jibril?"
Ia menjawab:
"Mereka adalah para khatib umatmu yang memerintahkan manusia berbuat baik namun melupakan diri mereka sendiri."
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibn Hibban dalam Shahih-nya, dan Ibn Abi Hatim serta Ibn Mardawayh juga dari jalur Hisyam ad-Dastuwa’i dari al-Mughīrah—yaitu Ibn Habib, menantu Malik bin Dinar—dari Malik bin Dinar dari Thumamah dari Anas bin Malik, ia berkata:
Ketika Rasulullah ﷺ di-mi‘raj-kan, beliau melewati suatu kaum yang bibir mereka dipotong.
Beliau bertanya: "Wahai Jibril, siapa mereka?"
Ia menjawab: "Mereka adalah para khatib dari umatmu, mereka memerintahkan manusia berbuat baik namun melupakan diri mereka sendiri, apakah mereka tidak memahami?"
Hadits lain:
Imam Ahmad berkata:
Telah menceritakan kepada kami Ya‘la bin ‘Ubayd, telah menceritakan kepada kami al-A‘mash dari Abu Wa’il, ia berkata:
Dikatakan kepada Usamah (dan aku dibonceng di belakangnya):
"Tidakkah engkau berbicara kepada ‘Utsman?"
Ia menjawab:
"Sesungguhnya kalian mengira aku tidak berbicara kepadanya. Tidaklah aku menyampaikan kepada kalian bahwa aku berbicara kepadanya di antara aku dan dia, tanpa aku membuka (secara publik) suatu perkara yang aku tidak suka menjadi orang pertama yang membukanya."