Progress Donasi Kebutuhan Server — Your Donation Urgently Needed — هذا الموقع بحاجة ماسة إلى تبرعاتكم
Rp 1.500.000 dari target Rp 10.000.000
Adapun orang yang mengira bahwa huruf-huruf ini menunjukkan perhitungan masa (umur atau periode tertentu), dan bahwa dari huruf-huruf itu dapat diambil waktu-waktu terjadinya peristiwa, fitnah, dan peperangan besar (malāḥim), maka sungguh dia telah mengklaim sesuatu yang bukan miliknya dan telah mengarahkan tafsir kepada arah yang keliru.
Dalam hal ini terdapat sebuah hadis yang lemah, dan meskipun lemah, ia justru menunjukkan batilnya metode tersebut, bahkan seandainya hadis itu sahih.
Yaitu sebagaimana diriwayatkan oleh Muḥammad bin Isḥāq bin Yasār, penulis kitab Maghāzī, katanya:
"Telah menceritakan kepadaku al-Kalbī dari Abū Ṣāliḥ dari Ibnu ‘Abbās dari Jābir bin ‘Abdillāh bin Ri’āb, ia berkata:
"Abū Yāsir bin Akhṭab lewat bersama beberapa orang Yahudi kepada Rasulullah ﷺ yang sedang membacakan pembukaan surah al-Baqarah: Alif Lām Mīm. Ẓālika al-kitāb lā rayba fīh. Maka ia kembali kepada saudaranya Ḥuyayy bin Akhṭab bersama beberapa lelaki dari kalangan Yahudi dan berkata:
‘Tahukah kalian? Demi Allah, aku telah mendengar Muḥammad membacakan apa yang diturunkan Allah kepadanya: Alif Lām Mīm. Ẓālika al-kitāb lā rayba fīh’.
Ḥuyayy bin Akhṭab bertanya: ‘Kau benar-benar mendengarnya?’
Ia menjawab: ‘Ya.’
Maka berangkatlah Ḥuyayy bin Akhṭab bersama rombongan Yahudi itu kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya:
‘Wahai Muḥammad, tidakkah disebutkan bahwa engkau membaca dalam wahyu yang diturunkan kepadamu: Alif Lām Mīm. Ẓālika al-kitāb?’
Rasulullah ﷺ menjawab: ‘Benar.’
Mereka bertanya lagi: ‘Apakah Jibrīl datang membawakannya kepadamu dari sisi Allah?’
Beliau menjawab: ‘Ya.’
Mereka pun berkata:
‘Sungguh Allah telah mengutus nabi-nabi sebelum engkau, dan kami tidak mengetahui bahwa pernah dijelaskan kepada mereka masa kekuasaan atau ajal umatnya seperti engkau.’
Lalu Ḥuyayy bin Akhṭab bangkit menghadap kaumnya dan berkata:
‘Alif itu satu, Lām tiga puluh, dan Mīm empat puluh. Maka jumlahnya tujuh puluh satu tahun. Apakah kalian mau masuk agama seorang nabi yang masa kekuasaan dan ajal umatnya hanya tujuh puluh satu tahun?’
Kemudian ia menghadap kepada Rasulullah ﷺ dan bertanya:
‘Wahai Muḥammad, apakah ada lagi huruf lain selain itu?’
Beliau menjawab: ‘Ya.’
Ia bertanya: ‘Apa itu?’
Beliau menjawab: ‘Alif Lām Mīm Ṣād.’
Ia berkata:
‘Itu lebih berat dan lebih panjang: Alif satu, Lām tiga puluh, Mīm empat puluh, Ṣād tujuh puluh. Jumlahnya seratus tiga puluh satu tahun.
‘Apakah ada lagi wahai Muḥammad?’
Beliau menjawab: ‘Ya.’
Ia bertanya: ‘Apa itu?’
Beliau menjawab: ‘Alif Lām Rā.’
Ia berkata:
‘Itu lebih berat dan lebih panjang: Alif satu, Lām tiga puluh, dan Rā dua ratus. Maka jumlahnya dua ratus tiga puluh satu tahun.’
Ia bertanya lagi: ‘Apakah masih ada lagi wahai Muḥammad?’
Beliau menjawab: ‘Ya.’
Ia berkata: ‘Apa itu?’
Beliau menjawab: ‘Alif Lām Mīm Rā.’
Ia berkata:
‘Itu lebih berat dan lebih panjang lagi: Alif satu, Lām tiga puluh, Mīm empat puluh, Rā dua ratus. Maka jumlahnya dua ratus tujuh puluh satu tahun.’
Kemudian Ḥuyayy berkata:
‘Sungguh urusanmu telah membingungkan kami wahai Muḥammad, hingga kami tidak tahu apakah yang diberikan kepadamu sedikit ataukah banyak.’
Lalu ia berkata:
‘Pergilah kalian darinya!’
Kemudian Abū Yāsir berkata kepada saudaranya Ḥuyayy bin Akhṭab dan kepada para rabbi Yahudi yang bersamanya:
‘Apa yang membuat kalian tahu, barangkali semuanya telah dikumpulkan untuk Muḥammad: tujuh puluh satu, seratus tiga puluh satu, dua ratus tiga puluh satu, dan dua ratus tujuh puluh satu. Maka totalnya adalah tujuh ratus empat tahun?’
Mereka menjawab:
‘Sungguh perkara ini telah membuat kami bingung.’
Lalu mereka beranggapan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan mereka:
“Dia-lah yang menurunkan kepadamu al-Kitāb; di antaranya ada ayat-ayat muḥkamāt (jelas), itulah induk dari al-Kitāb, dan yang lain adalah mutasyābihāt (samar maknanya)...” (Āli ‘Imrān: 7)
Hadis ini bersumber dari Muḥammad bin as-Sā’ib al-Kalbī, dan dia adalah orang yang tidak dapat dijadikan hujjah jika ia meriwayatkan sendirian.
Kemudian, seandainya metode ini benar, maka semestinya dihitung nilai setiap huruf dari keempat belas huruf yang telah kita sebutkan sebelumnya — dan hasilnya akan sangat banyak jumlahnya.
Jika dihitung beserta pengulangannya, maka lebih besar lagi jumlahnya.
Dan Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Surah al-Baqarah (2): Ayat 2
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Ibnu Jurayj berkata, dari Ibnu ‘Abbās:
"Ẓālika al-kitāb" artinya adalah "hādzā al-kitāb" (kitab ini).
Demikian pula dikatakan oleh Mujāhid, ‘Ikrimah, Sa‘īd bin Jubayr, as-Suddī, Muqātil bin Ḥayyān, Zayd bin Aslam, dan Ibnu Jurayj: bahwa ẓālika di sini bermakna hādzā.
Orang-orang Arab saling menukar penggunaan dua kata tunjuk ini (ẓālika dan hādzā), dan mereka menggunakan keduanya secara bergantian pada tempat yang sama. Ini terkenal dalam bahasa mereka.