Pendahuluan
Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha
Penyayang. Segala puji-pujian bagi Allah, pemelihara
sekalian alam. Shalawat disertai salam atas yang paling mulia di antara
Rasul-rasul. Muhammad Rasul yang Amin, dan atas sekalian keluarga
dan sahabat-sahabatnya.
Dengan izin Tuhan, kita terjemahkan dan kita tafsirkan al-Qur'an
yang mulia ke dalam bahasa Indonesia atau Melayu. Kita sebut atau
Melayu, sebab ahli-ahli bahasa Indonesia telah merumuskan kesatuan `
pendapat pada kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan bahwa
bahasa Indonesia itu adalah berasal dan berdasar kepada bahasa
Melayu.
Penulis ”Tafsir” ini telah membaca syarat-syarat yang
dikemukakan oleh Ulama-ulama ikutan kita, untuk siapa-siapa yang
hendak menerjemahkannya, hendaklah tahu bahasa Arab dengan
segala peralatannya, tahu pula penafsiran orang yang terdahulu, pula
tahu Asbabun Nuzul, yaitu sebab-sebab turun ayat, tahu pula hal Nasi/eh
dan Mansu/eh, tahu pula ilmu hadits, terutama yang berkenaan dengan
ayat yang tengah ditafsirkan, tahu pula ilmu fikih, untuk mendudukkan
hukum.
Syarat-syarat itu memang berat dan patut. Kalau tidak ada syarat
demikian tentu segala orang dapat berani saja menafsirkan al-Qur'an.
Ilmu-ilmu yang dijadikan syarat oleh Ulama-ulama itu Alhamdulillah
telah penulis ketahui ala kadarnya, tetapi penulis tidak merasa bahwa
penulis sudah sangat alim dalam segala ilmu itu. Tuhan di dalam
al-Qur*an sendiripun pernah berfirman, bahwasanya di atas orang yang
mempunyai ilmu ada lagi yang lebih alim. Maka kalau menurut syarat