Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1- Detail Buku
Halaman Ke : 7
Jumlah yang dimuat : 111

yang dikemukakan Ulama tentang ilmu-ilmu itu, wajiblah ilmu sangat dalam benar lebih dahulu, tidaklah akan jadi ”Tafsir” ini dilaksanakan. Jangankan bahasa Arab dengan segala nahwu dan sharafnya, sedangkan bahasa Indonesia sendiri, tempat al-Qur'an ini akan diterjemah dan ditafsirkan, tidaklah penulis ”Tafsir” ini termasuk ahli bahasa yang sangat terkemuka, meskipun telah menulis lebih daripada 100 buku besar dan kecil di dalam bahasa Indonesia..

Adapula syarat-syarat lain yang sangat diabaikan oleh Ulama- ulama yang telah terdahulu itu. Yaitu di dalam al-Qur'an sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan soal-soal alam, lautan dengan ombak gelombangnya, kapal dengan pelayarannya, tumbuh-tumbuhannya, angin dan badai, awan membawa hujan, dari hal bintang-bintang dan manazilnya, dan burujnya, demikian juga keadaan matahari dan bulan. Ayat-ayat yang seperti ini jauh lebih banyak daripada ayat-ayat yang mengenai hukum dan fikih. Sedang penulis ”Tafsir” ini tidaklah seorang keluaran Sekolah Tinggi Biologi, tidak ada keahlian dalam Ilmu Alam.

Di dalam al-Qur*an berkali-kali disebut juga soal atom, sedang penulis "Tafsir" ini bukanlah seorang ahli atom. Maka kalau syarat ini hendak dipenuhi juga, pastilah ”Tafsir” ini tidak jadi dikerjakan.

Tetapi, sebagai kita katakan tadi ada soal lain yang mendesak, sehingga pekerjaan ini wajib diteruskan. Yaitu sangat bangkitnya minat angkatan muda Islam di tanah air Indonesia dan di daerah-daerah yang berbahasa melayu hendak mengetahui isi al-Qur'an di jaman sekarang, padahal mereka tidak mempunyai kemampuan mempelajari bahasa Arab. Beribu bahkan berjuta sekarang angkatan muda Islam mencurahkan minat kepada agamanya, karena menghadapi rangsangan dan tantangan dari luar dan dari dalam. Semangat mereka terhadap agama telah tumbuh, tetapi ”rumah telah kelihatan, jalan ke sana tidak tahu", untuk mereka inilah khusus yang pertama ”Tafsir” ini saya susun.

Yang kedua ialah golongan peminat Islam yang disebut muballigh atau ahli dakwah. Kadang-kadang merekapun ada mengetahui banyak atau sedikit bahasa Arab, tetapi kurang pengetahuan umumnya, sehingga merekapun agak canggung menyampaikan dakwahnya. Padahal mereka mempunyai kewajiban sudah lebih luas daripada muballigh-muballigh jaman yang lampau. Dahulu cukuplah jika


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?