Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1- Detail Buku
Halaman Ke : 8
Jumlah yang dimuat : 111

seorang muballigh menyampaikan dakwahnya kepada orang kampung yang agama mereka telah menjadi tradisi. Apa sajapun keterangan dan dakwah yang disampaikan kepada mereka, niscaya akan mereka terima. Sekarang ini muballigh menghadapi bangsa yang sudah mulai cerdas, dengan habisnya buta huruf. Keterangan-keterangan yang didasarkan kepada agama, padahal tidak masuk akal, sudah berani mereka membantahnya. Padahal kalau mereka itu diberi keterangan al-Qur'an dengan langsung, akan dapatlah lepas mereka dari dahaga jiwa. Maka "Tafsir" kita ini adalah suatu alat penolong bagi mereka untuk menyampaikan dakwahnya itu.

Sebelum kita langsung kepada penafsiran, terlebih dahulu kita beri kata pendahuluan ini, yang di dalamnya akan terbayang kemana tujuan tafsir. Adapun penafsir ini sendiri, tidaklah seorang yang menempuh spesialisasi di dalam salah satu cabang ilmu Islam, cuma mengetahui secara merata dan meluas pada tiap-tiap cabang ilmu itu. Biasanya ilmu yang meluas rata itu tidaklah mendalam. Laksana seorang dokter membuka praktek 'untuk umum, tahulah dia serba sedikit dalam tiap cabang ilmu kedokteran, tetapi tidak ada yang mendalam dalam salah satunya. Kalau sudah mendalam dalam satu ilmu, bernama dia spesialis; misalnya spesialis telinga, kerongkongan dan hidung, spesialis mata, spesialis kanker dan sebagainya.

Al-Qur'an mengandung segala macam ilmu Islam : Ilmu Tauhid, Tasauf, fikih, sejarah, ilmu jiwa, akhlak, ilmu alam dengan segala cabangnya. Yang hendaknya menulislah segala spesialis ilmu itu dalam fak ilmunya masing-masing mengenai tiap-tiap ayat, dan akan keluarlah tafsir berpuluh bahkan beratus jilid, sebagai uraian masing- masing ayat yang mengenai bintang. Ahli biologi menafsirkan ayat yang mengenai kelahiran manusia dan hidupnya pasangan laki-laki dan perempuan. Saat membicarakan petir atau kilat, yang memang ada satu surat khas memakai nama itu, tampil pula ahli ilmu tentang itu. Ketika membicarakan tentang lebah dengan madunya atau laba- laba dengan sarangnya yang rapuh, tampil pula ahli ilmu serangga, dan seterusnya.Tafsir yang terlalu amat ideal (cita-cita sangat tinggi) itu tidaklah akan dapat disusun oleh seseorang. Yang sebaiknyalah cara yang kita tempuh sekarang ini, bahwa setiap-tiap ayat ditafsirkan menurut lafadz dan maknanya dan rahasia yang terkandung di dalamnya. Maka jika ada orang yang berminat menyelidiki kandungan


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?