Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1- Detail Buku
Halaman Ke : 9
Jumlah yang dimuat : 111

satu ayat lebih mendalam lagi, ditambahnyalah penyelidikan dalam bagian itu di dalam kitab-kitab karangan sarjana yang ada di luar tafsir, sehingga kitab itupun menolongnya memahamkan lebih dalam maksud ayat.

Misalnya di dalam surat Saba (surat 34), ayat tiga ada dibicarakan dari hal Dzarrah yang berarti Atom. Dikatakan dalam ayat itu bahwa bagi Allah tidaklah ada yang tersembunyi, walaupun yang seberat atom di semua langit dan bumi, dan tidakpun yang lebih kecil daripada atom itu, ataupun yang terlebih besar. Semuanya tercatat di dalam kitab yang nyata dan jelas.

Ketika membaca ayat ini kita telah mendapat petunjuk bahwa ada lagi sesuatu yang lebih kecil daripada atom. Al-Qur'an hanya menyatakan adanya, dan tidaklah dia menguraikan bagaimana adanya yang lebih kecil dari atom itu secara terperinci. Untuk mengetahui ini tidak di dalam al~Qur'an lagi tempatnya. Ini sudah diserahkan kepada usaha manusia sendiri.

Oleh karena itu jika ada orang yang mengatakan bahwa segala ilmu sudah cukup dalam al-Qur'an tidaklah perkataan orang itu benar, yang benar adalah anjuran al-Qur'an buat menyelidiki semua cabang ilmu.

Lantaran itu maka tidaklah salah kalau penulis tafsir Al-Azhar ini tidak ahli mendalam dalam segala macam segi ilmu Islam yang mashur sebab dalam sejarah ilmu Islam sendiri demikian juga halnya. Ulama yang takhassus (spesialisasi) dalam hadits, lemahlah dia dalam ijtihad dan fikih. Ulama-ulama yang dapat mengistz'mbathkan hukum dari al-Qur'an dan hadits, kerapkali tidak kuat menghapal, yang kuat menghapal kerapkali tidak kuat memikir. Al-Ghazali indah uraian dan knpasannya, tetapi sangat lemah beliau dalam soal menyaring hadits- hadits. Dalam kalangan ulama ditanah air kitapun banyak terdapat Ulama yang sangat mendalam pengertiannya dalam bahasa Arab, sehingga mampu mengarang dan menggubah syair dalam bahasa itu, tetapi dia sangat lemah dalam bahasa Indonesia sendiri. Sehingga kealiman beliau tidak begitu dirasai dan dikecap oleh orang banyak.

Atau seperti pengarang ”Tafsir” ini. Dikenal sebagai pengarang berpuluh-puluh buku Agama Islam dalam bahasa Indonesia, namun dia masih banyaklah kekurangan ilmu pengetahuan agama meskipun telah beroleh gelar Doktor H.C. dari Al-Azhar University dan pernah


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?