Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1- Detail Buku
Halaman Ke : 61
Jumlah yang dimuat : 111

tahanan rumah ataupun setelah tahanan kota. Ada utusan dari Aceh, Sumatera Timur, Palembang. Dan salah seorang utusan yang dari Palembang ini ialah seorang Ulama dari Mesir, dosen salah satu perguruan tinggi Islam di sana. Beliau menyampaikan pula bahwa Ulama-ulama di Al-Azhar mendoakan moga. moga saya lekas terlepas daripada balabencana ini. Dan juga utusan dari Makasar, Banjarmasin, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan lain-lain. Dan dari beberapa kawan yang kembali dari mengerjakan Haji, saya terima khabar bahwa beratus-ratus di antara mereka mendoakan di Multazam, moga-moga keadilan Allah berlaku, kejujuran menang dan kecurangan tumbang, 'Selain dari berita yang dibawa Ulama Mesir yang bertugas di Palembang itu, saya terima pula berita dari seorang pelajar yang baru pulang dari Mesir, bahwa dua orang sahabat saya Ulama Mesir, yaitu Syaikh Muhammad al Ghazali dan Syaikh Ahmad Syarbashi, bila berjumpa dengan pelajar-pelajar Indonesia, selalu mereka menanyakan nasibku, masihkah saya meringkuk dalam tahanan, atau sudahkah keluar. Dan selalu mereka mendoakan moga- moga segala percobaan itu akan menambah gengsi keimananku di hadapan Tuhan. Semuanya itu dapat saya saksikan tatkala saya masih hidup, dengan tidak menunggu mati terlebih dahulu buat diiringkan orang jenazah saya ke per: kuburan dengan sukarela. Sungguh Allah Maha Kuasa! Dan satu nikmat lagi yang kurasakan yang sampai sekarang bahkan Insya Allah sampai saya menutup mata kelak tidak akan hilang-hilang dari dalam jiwaku, ialah nikmat pada jiwa sejak sehari aku dibebaskan dari tahanan. Pihak Kejaksaan Agung dan pihak Pangima Angkatan Kepolisian mengeluarkan “Surat Keterangan” bahwa aku tidak bersalah, sebab itu kepadaku tidak akan diadakan tuntutan, dan aku dibebaskan. Aku bersyukur dan aku bersujud kepada Tuhan. Sebab selama dalam tahanan itu, selain dari mengerjakan “Tafsir” ini diwaktusiang, dimalamhari mendapat kesempatan sangat luas buat beribadat kepada Tuhan. Saya mendapat kesempatan sangat luas buat mengerjakan Tilawatul-Guran. sampai khatam lebih dari 100 kali. Saya mendapat kesem- patan buat mengerjakan Shalat Tahajjud dan munajat hampir setiap malam. Buku-buku penting dalam hal Tasauf, Tauhid, Filsafat Agama, Hadis-hadis Rasulullah, Tarikh pejuang-pejuang Islam dan kehidupan ahli-ahli tasauf dan ulama, jalan akhirat dapat saya baca dan dapat saya resapkan ke dalam jiwa. Sungguh, kalau penahanan ini tidak terjadi, tidaklah saya akan mendapat kesempatan seluas itu. Terusterang saya katakan di sini, bahwasekali-sekali, atau kerapkali timbul juga kesedihan hati karena kemerdekaan dirampas, apatah lagi karena ber- bulan-bulan lamanya “gelap" saja keadaan, tak tentu lagi bila akan pulang, sehingga kerap juga ditimpa rasa murung. Mengarang tafsir di waktu pagi, membaca buku-buku di petanghari, tilawatil-Ouran di antara maghrib dan isya', dan tahajud serta munajat lepas tengah malam, adalah obat yang paling


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?