Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir Al Azhar Juz 1- Detail Buku
Halaman Ke : 69
Jumlah yang dimuat : 111

lifah Bani Umaiyah yang pertama, sahabat Rasulullah s.a.w., Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Oleh sebab itu maka penafsiran seperti demikian bukanlah mempunyai dasar yang dapat dipertanggungjawabkan menurut al-Guran dan Hadis dan dirayah atau riwayat ahli-ahli tafsir yang mu'tamad. Dia hanya satu khayal yang dapat pelemak-lemakkan kata, tetapi tidak akan bertemu dari mana sumber: nya, kalau hendak dicari dengan seksama. Tentang ayat Bismillahir-Rahmanir-Rahim: Tentang ini agak panjang juga pembicaraan di antara para Ulama, baik Bismillah di permulaan al-Fatihah atau Bismillah di permulaan sekalian Surat al- @uran, kecuali pada permulaan Surat Baraah (at.Taubah). Yang jadi per. bincangan ialah, apakah Bismillah di permulaan Surat itu masuk dalam Surat atau di luar Surat? Pembicaraan tentang ini selanjutnya telah menjadi sebab perbincangan pula, wajibkah Imam membaca Bismillah itu dengan jahar (suara keras) pada sembahyang yang jahar (Maghrib, Isya' dan Subuh), atau membaca dengan sir (tidak dikeraskan membacanya) melainkan Alhamdulilah selanjutnya saja? Atau tidak dibaca samasekali, dan hanya langsung menjaharkan al-Fatihah? 'Supaya lebih mudah peninjauan kita tentang perbedaan-perbedaan pen dapat para sarjana keislaman itu, terlebih dahulu kita kemukakan titik-titik pertemuan. Semuanya tidak ada selisih bahwa Bismillahir-.Rahmanir Rahim itu memang ada tertulis dalam Surat 27 (an-Nami), yaituseketika Maharani Bulais, Raja perempuan dari negeri Saba' menerangkan kepada orang-orang besar kerajaannya, bahwa dia menerima sepucuk surat dari Nabi Sulaiman yang ditulis:

“Dengan nama Allah Yang Maha Murah, Maha Penyayang”:

Dan titik pertemuan faham mereka yang kedua ialah bahwa menurut ajaran Rasulullah s.a.w. sendiri, sekalian Surat al-@uran yang 114 Surat, kecuali Surat Baraah (at. Taubah) semuanya dimulai menuliskannya dengan Bismillah itu selengkapnya, menurut yang tertulis di ayat 3) Surat an-Nami itu. Maka Mushhaf pertama yang ditulis oleh panitia yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit atas perintah Khalifah pertama Saiyidina Abu Bakar itu adalah menurut yang diajarkan Nabi itu, pakai Bismillah di awal permulaan Surat, kecuali Baraah (at- Taubah). Dan Mushhaf Saiyidina Usman bin Affan pun ditulis cara demikian pula. Semua pakai Bismillah, kecuali Baraah. Tentang Bismilah ada di permulaan tiap-tiap Surat, kecuali Surat Baraah atau at-Taubah, tidaklah ada perselisihan Ulama. Yang diperselisihkan ialah terletaknya di pangkal Surat itu menjadikan dia termasuk dalam Surat itukah, atau sebagai pembatasnya dengan Surat-surat yang lain saja, atau dia menjadi ayat tunggal sendiri.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?