Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : al Aqidah lil Imam Ahmad Riwayat Abi Bakr al Khalal- Detail Buku
Halaman Ke : 3
Jumlah yang dimuat : 28

قَالَ وَقَوله تَعَالَى {وَإِن عزموا الطَّلَاق فَإِن الله سميع عليم} يدل على أَن معنى {السَّمِيع} غير معنى {الْعَلِيم} وَقَالَ {قد سمع الله قَول الَّتِي تُجَادِلك فِي زَوجهَا} وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَام سُبْحَانَ من وسع سَمعه الْأَصْوَات وَمعنى ذَلِك من قَوْله أَنه لَو جَازَ أَن يسمع بِغَيْر سمع جازها أَن يعلم بِغَيْر علم وَذَلِكَ محَال فَهُوَ عَالم بِعلم سميع بسمع

وَجه الله تَعَالَى

وَمذهب أبي عبد الله أَحْمد بن حَنْبَل رَضِي الله عَنهُ أَن لله عز وَجل وَجها لَا كالصور المصورة والأعيان المخططة بل وجهة وَصفه بقوله {كل شَيْء هَالك إِلَّا وَجهه} وَمن غير مَعْنَاهُ فقد ألحد عَنهُ وَذَلِكَ عِنْده وَجه فِي الْحَقِيقَة دون الْمجَاز وَوجه الله بَاقٍ لَا يبْلى وَصفَة لَهُ لَا تفنى وَمن ادّعى أَن وَجهه نَفسه فقد ألحد وَمن غير مَعْنَاهُ فقد كفر وَلَيْسَ معنى وَجه معنى جَسَد عِنْده وَلَا صُورَة وَلَا تخطيط وَمن قَالَ ذَلِك فقد ابتدع

Dia berkata, dan Allah Ta'ala berfirman, "Dan jika mereka telah memutuskan untuk bercerai, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Ini menunjukkan bahwa makna "Maha Mendengar" berbeda dengan makna "Maha Mengetahui." Allah juga berfirman, "Sesungguhnya Allah Telah Mendengar perkataan wanita yang berbicara kepada engkau tentang suaminya." Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Maha Suci Allah yang telah memperluas pendengaran-Nya untuk semua suara." Makna dari hal ini adalah bahwa jika memungkinkan bagi-Nya untuk mendengar tanpa memiliki pendengaran, maka mungkin bagi-Nya untuk mengetahui tanpa memiliki pengetahuan, namun ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Oleh karena itu, Dia adalah Yang Maha Mengetahui dengan pengetahuan-Nya yang Maha Mendengar dengan pendengaran-Nya.

Wajah Allah Ta'ala adalah satu aspek yang berbeda dari wujud-Nya, tidak seperti gambar-gambar yang digambarkan oleh manusia atau objek-objek yang dipahami oleh kita. Ini adalah cara Allah menjelaskan diri-Nya ketika Dia berfirman, "Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya." Jika seseorang mencoba menghilangkan makna ini, maka dia telah menyimpang dari ajaran agama. Bagi Imam Ahmad bin Hanbal, ini adalah pandangan yang benar dan sejati. Wajah Allah adalah abadi dan sifat-Nya tidak pernah berakhir. Jika seseorang mengklaim bahwa wajah-Nya adalah seperti diri-Nya, maka dia telah menyimpang dari ajaran agama. Wajah dalam hal ini bukanlah makna fisik atau bentuk fisik, tetapi lebih pada realitas yang sejati. Siapa pun yang mengatakan sebaliknya telah mengada-adakan sesuatu yang tidak benar.


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?