pengertian di atas yang tidak terdapat di dalam bahasa Arab asli tetapi dipungut dari bahasa Yahudi yang berarti takwa.”" Orientalis-orientalis Yahudi seperti Sehacht ini memiliki semangat gila-gilaan sekali mengatakan secara sepihak dengan segenap usaha mereka bahwa konsep-konsep, kata-kata. hukum-hukum. pemikiran? pemikiran, dan nilai-nilai moral Islam berasal dari asal-usul Yahudi, Kristen, atau asal-usul Timur dan Barat lainnya. Tetapi mereka sebenar- nya dipengaruhi sepenuhnya oleh dugaan-dugaan dan hawa nafsu mereka. Kita cukup menjawab tuduhan itu dengan dua hal: Pertama, Ouran telah menggunakan kata zakat dengan pengertian yang dikenal oleh kaum Muslimin sekarang semenjak awal kurun Makkah, Seperti terlihat dalam Ouran, 7:156, 19:31, 21:72, 23:4, 27:3, 30:39, 31:4, 41:7. Dan diketahui pasti bahwa Nabi Muhammad s.a.w. tidak pernah mengenal bahasa Ibrani atau bahasa apa pun selain bahasa Arab, dan hanya berhubungan dengan Orang-orang Yahudi setelah hijrah ke Madinah. Lalu bagaimanakah mungkin beliau memungut sesuatu dari orang-orang atau bahasa Yahudi seperti tuduhan Sehacht itu? Kedua, gegabah sekali dan tidak sesuai dengan mental seorang ilmuan dan metodelogi ilmiah, ilmuan yang mengatakan bahwa satu kata dipungut dari bahasa lain apabila terdapat dua kata yang sama artinya dalam kedua bahasa tersebut, karena kesamaan itu tidak mesti berarti bahwa salah satu memungut dari bahasa yang satu lagi. Kemudian, menegaskan bahwa bahasa yang satu memungut dan yang satu lagi dipungut adalah keputusan sewenang-wenang yang tidak ada dasarnya dan merupakan tindakan memihak tanpa dasar. Orang yang senang melakukan demikian, dinilai tidak lagi memiliki kejujuran ilmiah dan mental sebagai seorang ilmuan. Pengertian Sedekah Zakat wajib ini menurut bahasa Ouran juga disebut sedekah, sehingga Mawardi mengatakan, “Sedekah itu adalah zakat dan zakat itu adalah sedekah, berbeda nama tetapi arti sama.” Allah berfirman: '-r(—c.—f,u pek Gie r“:“ &