Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Agama Jawa- Detail Buku
Halaman Ke : 2
Jumlah yang dimuat : 577

Kata Pengantar

Ketika lembaran-lembaran kalender dibalik-balik ke belakang, maka terasalah betapa waktu telah berjalan begitu saja—tanpa henti dan malah seperti enggan untuk menoleh ke belakang meskipun hanya sekejap saja. Tiba-tiba telah 60 tahun saja—atau begitulah kira-kira— waktu berjalan sejak penelitian tentang sebuah kota kecil di Jawa Timur yang disebut dengan nama samaran “Mojokuto”" dilakukan. Apa yang dulu dikatakan sebagai deskripsi dari situasi “kesekarangan” dari tealitas sosial-kultural dari kota kecil itu, kini—60 tahun atau lebih kemudian—harus berganti sebutan menjadi gambaran “masa yang telah berlalu". Andaipun ada unsur-unsur dari realitas masa lalu seperti berhenti saja, tanpa perubahan, bagaimanapun harus juga disadari bahwa yang tampak atau terasakan itu hanyalah bayangan dari masa lalu yang diabadikan. Karena itu, terima sajalah kenyataan bahwa kesamaan itu hanyalah riil dalam imajinasi dan mungkin juga dalam ingatan yang diselimuti romantisme kesejarahan. Betapapun mungkin bentuk luar seperti biasa saja, tidak berubah apa-apa, sebagaimana yang dikenang, namun realitas yang autentik adalah gambaran dan struktur Tiil dari kekinian.

Dalam perjalanan waktu yang sepanjang itu—sejak penelitian dilakukan sampai kini—peristiwa apakah yang tidak dialami oleh kota kecilyang disebut “Mojokuto”, sebuah kota kecil yang secara antropologis dipakai sebagai alat untuk menggambarkan masyarakat Jawa dalam miniatur. Setelah melalui revolusi nasional, yang memancarkan suasana penuh pengorbanan dalam suasana tanpa kepastian, “Mojokuto” di awal 1950-an itu ikut terbuai dalam optimisme kehidupan politik yang menjanjikan kebebasan yang demokratis. Berbagai partai politik dengan landasan ideologi dan bahkan juga gaya politik yang berbeda- beda bermunculan dan bersiap-siap untuk ikut bertanding dalam pemilihan umum yang mudah-mudahan berjalan secara demokratis. Di saat ini pulalah suasana sosial-politik memperlihatkan segala asumsi dan perilaku kultural pada tahapnya yang paling terbuka. Begitulah penelitian antropologis ini berusaha untuk memotret secara lengkap,


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?