Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir al Mishbah Jilid 1- Detail Buku
Halaman Ke : 19
Jumlah yang dimuat : 623

Pengantar “Keanekaragaman persoalan yang dibahas dalam suatu surah, sesuai dengan fitrah manusia, agar tidak timbul kejenuhan dalam hatinya jika ia membaca satu persolan saja,” demikian ulama lain menjawab. Ada lagi yang menjelaskan, bahwa keanekaragaman persoalan yang dihidangkan al-Qur'an itu adalah untuk menggarisbawahi bahwa ajaran alQur'an merupakan satu kesatuan yang terpadu dan tidak boleh dipilahpilah. Tidaklah babi yang diharamkan dalam surah al-Baqarah, lebih diwajibkan untuk dihindari dibandingkan menyembunyikan pengetahuan. Tidak juga kewajiban atau anjuran bersedekah lebih penting daripada kewajiban memelihara hubungan suami istri, demikian seterusnya. Puasa dan ibadah lainnya yang bersifat ruhaniyah, tidak boleh menjadikan seseorang lupa akan kebutuhan jasmaniyah, walaupun kebutuhan tersebut adalah hubungan seks, yang biasa diduga orang sebagai sesuatu yang kotor. Ayat-ayat al-Qur'an merupakan serat yang membentuk tenunan hidup seorang muslim. Karena itu, seringkali pada saat al-Qur'an berbicara tentang aspek tertentu, tiba-tiba ayat yang lain yang muncul berbicara tentang aspek dan dimensi lain yang secara sepintas terkesan tidak saling berkaitan. Bagi yang tekun mempelajarinya akan menemukan keserasian yang amat mengagumkan, serupa dengan keserasian hubungan yang memadukan bisikan-bisikan hati manusia yang saling berbeda, sehingga pada akhirnya dimensi'dan aspek yang tadinya terkesan kacau menjadi terangkai dan terpadu indah, bagai kalung mutiara yang tidak diketahui di mana ujung dan di mana pangkalnya, atau seperti vas bunga yang dihiasi oleh aneka kembang berbeda-beda dan berwarna-warni, tetapi pada akhirnya menghasilkan pemandangan yang sangat indah. Seringkali ada persoalan baru yang sepintas terdengar tidak berhubungan sama sekali dengan masalah yang baru saja dibicarakan, atau bahkan bertolak belakang dengannya. Itu bukan berarti yang baru tidak berhubungan dengan yang lalu. Ia berhubungan jika Anda menyadari bahwa ada tali temali dalam benak setiap orang yang menghubungkan aneka pembicaraan, boleh jadi dalam pertanyaan atau kesan yang timbul akibat uraian yang lalu, atau penjelasan tambahan, atau contoh, atau pengecualian, atau hal yang bertolak belakang, atau hubungan persamaan, dan lain-lain yang dapat dimunculkan oleh benak manusia. Begitu juga hubungan uraian al-Qur'an. Mengapa pada ayat kedua surah al-Fatihah, ketika Allah dipuji, disifati dengan Rabb al- alamin (Pemelihara seluruh alam)? Ini untuk menjelaskan bahwa pujian tersebut wajar bagi-Nya, karena Dia adalah xxii


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?