Loading...

Maktabah Reza Ervani




Judul Kitab : Tafsir al Mishbah Jilid 1- Detail Buku
Halaman Ke : 8
Jumlah yang dimuat : 623

Sekapur Sirih yang menjelaskan keutamaan surah-surah al-Our'an atas dasar hadits-hadits lemah, misalnya bahwa membaca surah 4/-W'4gi'ah mengundang kehadiran rezeki. Nah, menjelaskan tema pokok surah-surah al-Qur'an atau tujuan utama yang berkisar di sekeliling ayat-ayat dari surah itu, akan membantu meluruskan kekeliruan serta menciptakan kesan yang benar. Selanjutnya, jangankan di tingkat awam, di kalangan kaum terpelajar pun, bahkan yang berkecimpung dalam studi Islam, masih sering timbul dugaan kerancuan sistematika penyusunan ayat dan surah-8urah al-Qur'an. Apalagi jika mereka membandingkannya dengan karya-karya ilmiah. Banyak yang tidak mengetahui bahwa sistematika penyusunan ayat-ayat dan surahsurah yang sangat unik mengandung unsur pendidikan yang amat menyentuh. : Menghidangkan tema-tema pokok al-Qur'an dan menunjukkan betapa serasi ayat-ayat setiap surah dengan temanya, akan ikut membantu menghapus kerancuan yang melekat atau hinggap di benak tidak sedikit orang. Selanjutnya, perlu juga ditegaskan bahwa kalimat-kalimat yang tersusun dalam buku ini, yang sepintas terlihat seperti terjemahan al-Qur'an, hendaknya jangan dianggap sebagai terjemahan al-Qur'an, apalagi al-Qur'an. Ulama-ulama al-Qur'an mengingatkan bahwa betapapun telitinya seorang penerjemah, maka apa yang diterjemahkannya dari al-Qur'an bukanlah al-Qur'an, bahkan lebih tepat untuk tidak dinamai terjemahan al-Qur'an. Karena itu, apa yang seringkali dinamai “Terjemahan al-Qur'an” atau “alQur'an dan Terjemahnya” harus dipahami dalam arti terjemahan maknamaknanya. Karena, dengan hanya menerjemahkan redaksi atau kata-kata yang digunakan al-Qur'an, maksud kandungan al-Qur'an belum tentu terhidangkan. Ambillah sebagai contoh kalimat agim ash-shalah yang biasa diterjemahkan dengan “dirikanlah shalat”. Terjemahan ini bukan saja keliru, karena kata agim bukan terambil dari akar kata gdma yang berarti “berdiri” tetapi dari kata gawama yang berarti “melaksanakan sesuatu dengan sempurna serta berkesinambungan.” Di sisi lain, keinginan untuk memperjelas makna-makna yang dikandung oleh suatu ayat, dan menunjukkan betapa serasi hubungan antar kata dan kalimat-kalimat yang satu dengan lainnya dalam al-Qur'an, seringkali memerlukan penyisipan-penyisipan kata atau kalimat, apalagi karena gaya bahasa al-Qur'an lebih cenderung kepada Tax (penyingkatan) daripada Ithnab (memperpanjang kata). Banyak sekali redaksi ayat-ayat al 


Beberapa bagian dari Terjemahan di-generate menggunakan Artificial Intelligence secara otomatis, dan belum melalui proses pengeditan

Untuk Teks dari Buku Berbahasa Indonesia atau Inggris, banyak bagian yang merupakan hasil OCR dan belum diedit


Belum ada terjemahan untuk halaman ini atau ada terjemahan yang kurang tepat ?