يتعين إعطاء الحروف حقها في أحوال القراءة كلها
Wajib Memberikan Hak Huruf dalam Semua Keadaan Membaca Al Quran
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel tentang Wajib Memberikan Hak Huruf Saat Membaca al Quran ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الرحيم
Bismillāhir-Raḥmānir-Raḥīm.
عند حفظ القرآن والمراجعة تتم القراءة بسرعة وذلك بسبب كثرة التكرار لنفس الآية أو الكلمة أكثر من مرة وهكذا عند المراجعة والحفظ وبالتالي تصبح القراءة سريعة ومكررة وقد يفضي هذا إلى عدم إعطاء الحرف حقه بالنطق الصحيح وأيضا الخلل بأحكام التجويد وهذا الأمر يحصل لجميع من يحفظ ويراجع. سؤالي هو: هل بهذه القراءة التي ذكرت الخاصة بالحفظ والمراجعة يحصل للقارئ أجر الحرف بعشرة أم لا؟
Ketika menghafal dan mengulang hafalan Al-Qur’an, bacaan dilakukan dengan cepat karena seringnya mengulang ayat atau kata yang sama berkali-kali. Akibatnya bacaan menjadi cepat dan berulang-ulang, sehingga bisa menyebabkan huruf tidak diucapkan dengan benar dan terjadi kesalahan dalam hukum tajwid. Hal ini terjadi pada semua orang yang menghafal dan mengulang hafalan. Pertanyaan saya adalah: Apakah dalam bacaan seperti ini — yang khusus dilakukan untuk menghafal dan mengulang — pembacanya tetap mendapat pahala sepuluh kali lipat per huruf atau tidak?
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فإن كان قارئ القرآن مخلصا في قراءته وقرأ بالحدر وهو سرعة القراءة ولم تؤد سرعته لهذرمة تخل بنطق الحروف أو تغير حركاتها ولم يترك المد والغنة، فإنا نرجو أن يعطيه الله الأجر، وإن كان فرط في ذلك فإنه آثم، لقول محقق هذا الفن محمد بن الجزري:
Jika seorang pembaca Al-Qur’an ikhlas dalam bacaannya dan membaca dengan metode ḥadr (bacaan cepat) namun kecepatannya tidak sampai pada tingkat hadharmah (membaca dengan terburu-buru) yang menyebabkan rusaknya pengucapan huruf atau perubahan harakat, serta tidak meninggalkan mad dan ghunnah, maka kami berharap Allah tetap memberinya pahala. Namun jika ia melalaikan hal-hal tersebut, maka ia berdosa. Hal ini sebagaimana perkataan ahli ilmu tajwid, Muhammad bin al-Jazari:
والأخذ بالتجويد حتم لازم من لم يجود القرآن آثم
Mempelajari dan menerapkan ilmu tajwid adalah suatu kewajiban. Siapa yang tidak mentajwidkan Al-Qur’an, maka ia berdosa.
وقد سبقت لنا فتاوى في حكم التجويد، وبيان ما يجوز في السرعة، فراجع الفتاوى التالية هنا
Kami juga telah menjelaskan dalam fatwa-fatwa sebelumnya mengenai hukum tajwid dan penjelasan tentang kecepatan bacaan yang dibolehkan. Silakan merujuk pada fatwa-fatwa lain :
- Hukum Membaca Al Quran Tanpa Memperhatikan Hukum Tajwid
- Hukum Membaca Al Quran dengan Tajwid: Wajib bagi yang Mampu Baik dalam Shalat Maupun di Luar Shalat
- Hukum Membaca Al Quran bagi yang Belum Menguasai Hukum Tajwid
- Yang Menjadi Imam adalah yang Paling Baik Bacaan Al-Qur’annya
والله أعلم.
Wallāhu a‘lam.
Sumber: IslamWeb
Leave a Reply