Sumber-Sumber Keuangan untuk Perempuan dalam Islam (3)



الموارد المالية للمرأة في الإسلام

Sumber-Sumber Keuangan untuk Perempuan dalam Islam (Bagian Ketiga)

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Sumber-Sumber Keuangan untuk Perempuan dalam Islam ini termasuk dalam Pendidikan Keluarga

4. Perempuan Bekerja

وتعمل المرأة ، ولا خلاف في عملها عند حاجتها هي ، أو حاجة المجتمع نفسه إليها ؛ كطبيبة أو مدرسة لبنات جنسها ، وقد تعمل في مهنة تخص النساء داخل بيتها ، أو لا تخص النساء كأن تكون أديبة تعكف على التأليف أو كتابة المقالات المفيدة .

Perempuan boleh bekerja, dan tidak ada perbedaan pendapat mengenai kebolehannya bekerja ketika ia membutuhkan, atau ketika masyarakat membutuhkannya — seperti menjadi dokter atau guru bagi sesama perempuan. Ia juga boleh bekerja dalam bidang khusus perempuan di dalam rumah, atau bidang umum seperti menjadi penulis yang menghabiskan waktunya untuk menulis karya atau artikel yang bermanfaat.

ذلك كله وما شابهه ، للمرأة أن تمارس العمل بها موفورة الكرامة حريصة عليها لا ابتذال لشخصها في هذا العمل ، ولا تفريط في واجبها الأُسري ، ولقد دلت الشريعة الغراء على ما للشخص الذي نيط به أكثر من واجب – فاستوفاه بإحسان وأمانة – من أجر عظيم عند الله تعالى .

Semua bentuk pekerjaan tersebut dan yang serupa dengannya boleh dilakukan oleh perempuan dengan menjaga kehormatan dan martabat dirinya, tanpa menjadikan dirinya objek eksploitasi, serta tanpa menelantarkan kewajiban keluarga. Syariat Islam yang agung telah menunjukkan bahwa seseorang yang memikul lebih dari satu tanggung jawab lalu menunaikannya dengan baik dan amanah, akan mendapatkan pahala besar dari Allah Ta‘ala.

فأما ما كان لها من مال من هذا العمل ، فهو ملكها الخالص ، كما نص عليه أكثر الفقهاء ، وقد استشهد بعض العلماء – في هذا المقام – بقوله تعالى : 

Adapun harta yang ia dapatkan dari hasil pekerjaannya, maka itu adalah milik mutlaknya, sebagaimana ditegaskan oleh mayoritas ulama. Sebagian ulama bahkan mengutip firman Allah sebagai dalil atas hal ini:

( وللنساء نصيبٌ مما اكتسبن) . (سورة النساء ، آية : ٣٢).

“Dan bagi perempuan (juga) ada bagian dari apa yang mereka usahakan.” (Surah An-Nisa, ayat 32).

على أن ما تقدم بشأن عملها أمر لا خلاف فيه.

Bahwa semua yang disebutkan di atas berkaitan dengan pekerjaannya adalah perkara yang tidak diperselisihkan lagi.

5. Perdagangan dan Investasi

وبما للمرأة من ذمة مالية مستقلة ، فإنها تستطيع أن (تضارب) بمالها مع أمين يحسن التجارة ، ويقوم عنها بالعمل ، وقد اشترط بعض الفقهاء إِذْنَ وليها : أبًا ، أو زوجًا في هذا المقام ليس للحكر عليها ، بل صونًا لها من القيل والقال ، ومالها وربحه حق لها .

Karena perempuan memiliki hak keuangan yang mandiri, maka ia dapat melakukan kerja sama usaha (muḍārabah) dengan hartanya bersama mitra yang terpercaya dan ahli dalam berdagang untuk menjalankan usaha tersebut atas namanya. Sebagian ulama mensyaratkan adanya izin dari walinya — ayah atau suami — dalam hal ini bukan untuk membatasi kebebasannya, tetapi untuk menjaga dari ucapan miring masyarakat. Harta dan keuntungannya tetap menjadi hak penuh miliknya.

Penutup

وبعد .. فذلك شيء مما كفله الإسلام للمسلمة من موارد مالية ، وحسبي أن ألفت النظر – هنا – إلى مقال الأستاذ الذكتورة إسمت غنيم – بنفس هذا العدد لنتبين ما فعله الإسلام للمرأة .. وما فعله الغرب بها .. ولا تزال – إلى يومنا هذا – عرضة للتشرد والضياع بالرغم مما نسمعه من حديث الغوغاء .

Demikianlah beberapa hal yang dijamin oleh Islam kepada perempuan muslimah terkait sumber-sumber keuangannya. Cukuplah saya mengarahkan perhatian di sini kepada artikel Prof. Dr. Ismat Ghanim — dalam edisi yang sama — agar kita menyadari apa yang telah Islam lakukan untuk perempuan, dan apa yang telah dilakukan Barat terhadapnya. Hingga hari ini, perempuan di Barat masih menjadi korban keterlantaran dan kehancuran, meskipun kita sering mendengar propaganda yang riuh dari kalangan awam.

ذلك – إذن – ما قدمه الإسلام ، أي ما فعله تشريعًا لا يمكن النيل منه منذ كان الإسلام من خمسة عشر قرنًا إلى يومنا هذا .. إلى يوم يبعثون .

Itulah yang ditawarkan oleh Islam — yakni syariat yang telah diberlakukan sejak lima belas abad lalu hingga hari ini, hingga hari kebangkitan nanti — dan tidak bisa digoyahkan oleh siapa pun.

تشريع سماوي .. وليس تشريعًا وضعيًا كهذا الذي اكتسبت به المرأة شيئًا من حقها في الغرب ، يمكن – فيما بعد – أن ينصل فيحول ، بل لقد نَصَلَ في الحرب العالمية الثانية حيث أعدت المرأة للترفيه عن الجنود .

Ini adalah syariat langit — bukan hukum buatan manusia seperti yang digunakan di Barat, yang memberi sebagian kecil hak kepada perempuan namun kemudian dapat diubah sewaktu-waktu. Bahkan hukum tersebut terbukti runtuh pada Perang Dunia Kedua, ketika perempuan dipersiapkan untuk menghibur tentara.

Perbandingan dengan Perlakuan terhadap Perempuan di Kalangan Ahli Kitab dan Barat

فأما لدى أهل الكتاب فتلك هي المرأة فيما يرون : ” إنها أدنى من الرجل لأنها هي التي أغوت آدم بالأكل من الشجرة المحرمة ، ولذلك فالمرأة بطبعها خاطئة” ومن هنا نشأ مفهوم الخطيئة الأصلية وجُعلت حواء متسببة فيها .

Adapun di kalangan Ahli Kitab, beginilah mereka memandang perempuan: “Ia lebih rendah daripada laki-laki karena dialah yang menggoda Adam untuk memakan buah dari pohon yang terlarang. Oleh karena itu, perempuan secara kodrat dianggap pembawa dosa.” Dari sinilah lahir konsep “dosa asal” yang menjadikan Hawa sebagai penyebabnya.

ولذا يشكر اليهودي ربه صباح كل يوم على أنه لم يخلقه امرأة . كذلك فإننا نجد بعض آبائهم الأوائل أدانوا المرأة باعتبارها أقوى مصادر الخطيئة والغواية ، ويوضح “ترتوليات الأول ” نظرته قائلا : “:إنها مدخل الشيطان إلى نفس الإنسان ، وإنها دافعة بالمرء إلى الشجرة الممنوعة ، ناقضة لقانون الله ” .

Karena itulah, seorang Yahudi mengucap syukur setiap pagi kepada Tuhannya karena tidak diciptakan sebagai perempuan. Kita juga mendapati sebagian tokoh awal mereka mengutuk perempuan sebagai sumber utama dari dosa dan godaan. Tertullianus yang pertama menjelaskan pandangannya dengan berkata: “Perempuan adalah pintu masuk setan ke dalam jiwa manusia. Ia yang mendorong manusia kepada pohon yang dilarang, pelanggar hukum Allah.”

ولقد حدث أن قرر أحد المجامع في رومية أن المرأة حيوان نجس لا روح له ولا خلود ، ولكن يجب عليها العبادة والخدمة ، وأن يكمم فمها كالبعير لمنعها من الضحك والكلام ، لأنها أحبولة الشيطان ، وما زالت تلك النظرة ضاربة بجذورها حتى اليوم وليس أدل على ذلك من أن بعض الأديرة في اليونان – على سبيل المثال – ما زالت حتى الآن تحرم دخول النساء إليها .

Pernah terjadi, salah satu konsili gereja di Roma memutuskan bahwa perempuan adalah makhluk najis yang tidak memiliki ruh dan tidak kekal. Namun, ia tetap diwajibkan untuk beribadah dan mengabdi. Bahkan mulutnya harus ditutup seperti unta agar tidak tertawa atau berbicara, karena ia dianggap jerat setan. Pandangan semacam ini masih mengakar hingga hari ini, contohnya adalah beberapa biara di Yunani yang masih melarang masuknya perempuan sampai sekarang.

وحينما نصل إلى طلائع العصر الحديث فإننا نجد المرأة الغربية في مكانة متدهورة للغاية . ففي سنة ١٧٩٠م ، بيعت امرأة في أسواق انجلترا “بشلنين” لأنها ثقلت بتكاليف معيشتها على الكنيسة التي كانت تؤويها .

Ketika kita menelusuri permulaan zaman modern, kita dapati bahwa perempuan Barat berada dalam kedudukan yang sangat terpuruk. Pada tahun 1790 M, seorang perempuan dijual di pasar Inggris seharga dua shilling karena biaya hidupnya dianggap membebani gereja yang menampungnya.

وظلت المرأة إلى سنة ١٨٨٢م ، محرومة من حقها الكامل في ملك العقار وحرية المقاضاة .. وكان تعليم المرأة يجلب لها العار !

Hingga tahun 1882 M, perempuan tetap tidak memiliki hak penuh atas kepemilikan properti maupun hak untuk mengajukan tuntutan hukum. Bahkan pendidikan bagi perempuan dianggap sebagai aib!

حدث – حينما كانت (اليصابات بلاكويل) تتعلم في جامعة جنيف سنة ١٨٤٩م – أن النسوة المقيمات معها قاطعنها وزوين ذيولهن من طريقها احتقارًا لها كأنها دنس . فأين حقوقها المالية فضلاً عن مكانتها الإجتماعية .

Pernah terjadi, ketika Elizabeth Blackwell belajar di Universitas Jenewa pada tahun 1849 M, para perempuan yang tinggal bersamanya memutuskan hubungan dengannya dan menghindarinya dengan menjulurkan gaun mereka dari jalan yang ia lewati, sebagai bentuk penghinaan seolah ia adalah najis. Maka di manakah hak keuangannya, apalagi martabat sosialnya?

Alhamdulillah selesai rangkaian artikel 3 (Tiga) Seri

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.