Bagaimana Gaza Menggagalkan Rencana Inggris dan Zionis (3)



كيف أحبطت غزة مخططات الإنجليز والحركة الصهيونية؟

Bagaimana Gaza Menggagalkan Rencana Inggris dan Gerakan Zionis ? (Bagian Ketiga)

Oleh : Muhammad Sya’ban Ayyub

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Bagaimana Gaza Menggagalkan Rencana Inggris dan Gerakan Zionis ini termasuk dalam Kategori Sejarah Palestina

معركة غزة الثالثة

Pertempuran Gaza Ketiga

يرى ديفيد فرومكين في كتابه “سلام ما بعده سلام” أن هذه الهزيمة أدّت إلى صدمة في القيادة البريطانية دفعت الحكومة إلى إعفاء موراي من منصبه بسبب فشله في تحقيق أي تقدم حاسم.

David Fromkin dalam bukunya Perdamaian yang Tak Pernah Damai menilai bahwa kekalahan ini mengejutkan kepemimpinan Inggris dan mendorong pemerintah untuk memberhentikan Murray dari jabatannya karena gagal meraih kemajuan yang menentukan.

وفي تلك الفترة، كان رئيس الوزراء البريطاني الجديد لويد جورج من أشد المؤيدين لاتفاقية سايكس-بيكو التي أُبرمت العام السابق، وكان من أبرز الداعمين لفكرة إقامة وطن قومي لليهود في فلسطين.

Pada masa itu, Perdana Menteri Inggris yang baru, Lloyd George, merupakan salah satu pendukung kuat Perjanjian Sykes-Picot yang dibuat tahun sebelumnya, dan termasuk pendukung utama gagasan pendirian tanah air nasional bagi orang Yahudi di Palestina.

ومع هذا التغير في القيادة السياسية، أعادت بريطانيا تقييم إستراتيجيتها العسكرية، وقررت استبدال موراي بقائد أكثر قدرة على تحقيق أهدافها، حيث وقع الاختيار على الجنرال إدموند اللنبي، أحد أبرز قادة سلاح الفرسان، الذي أظهر براعة قيادية في الجبهة الفرنسية.

Dengan perubahan kepemimpinan politik ini, Inggris meninjau ulang strategi militernya dan memutuskan mengganti Murray dengan seorang komandan yang dianggap lebih mampu mencapai tujuan mereka. Pilihan jatuh pada Jenderal Edmund Allenby, salah satu komandan kavaleri terkemuka yang telah menunjukkan kecakapan kepemimpinan di front Prancis.

اعتمدت خطة اللنبي لاحتلال غزة على عنصر الخداع بشكل أساسي، إذ لجأ إلى حيلة تكتيكية أوحت للعثمانيين بأنه يهاجم غزة، بينما نفذت قواته مناورة التفاف حولها. وبشكل سريع، قطعت القوات البريطانية الصحراء باتجاه بئر السبع بهدف السيطرة عليها أولا، مما سمح لهم بفرض حصار غير مباشر على غزة وقطع خطوط إمداد العثمانيين.

Rencana Allenby untuk merebut Gaza bertumpu pada unsur tipu daya. Ia menggunakan taktik yang membuat Utsmaniyah percaya bahwa Inggris menyerang Gaza, sementara pasukannya melakukan manuver pengepungan dari arah lain. Dengan cepat, pasukan Inggris melintasi gurun menuju Beersheba untuk menguasainya terlebih dahulu, sehingga memungkinkan mereka memberlakukan pengepungan tidak langsung atas Gaza dan memutus jalur suplai Utsmaniyah.

وقد جاءت هذه الخطة بنتائج فورية، إذ فاجأت القوات العثمانية التي وجدت نفسها في حالة ارتباك وفوضى أجبرتها على التراجع.

Rencana ini membuahkan hasil seketika, sebab pasukan Utsmaniyah terkejut dan mendapati diri mereka dalam keadaan panik dan kacau, sehingga terpaksa mundur.

أخيرا استطاع البريطانيون احتلال فلسطين ودخول القدس بحلول عيد الميلاد في ديسمبر/كانون الأول ١٩١٧ الأمر الذي اضطر العثمانيين معه إلى الانسحاب نحو سوريا ثم إلى الأناضول فيما بعد، وتم تقسيم تركة الدولة العثمانية في هذه المنطقة بين البريطانيين والفرنسيين.

Akhirnya, Inggris berhasil menduduki Palestina dan memasuki Yerusalem pada perayaan Natal, Desember 1917. Hal ini memaksa Utsmaniyah untuk mundur ke Suriah dan kemudian ke Anatolia, sementara warisan Kekaisaran Utsmaniyah di wilayah ini dibagi antara Inggris dan Prancis.

وقد سمح الاحتلال البريطاني بتسريع هجرة اليهود خاصة بعد وعد بلفور إلى فلسطين، وطوال مدة الانتداب البريطاني تمكن اليهود من ترهيب الفلسطينيين والاستيلاء على أراضيهم بالقتل والاختطاف وإجبارهم على النزوح.

Pendudukan Inggris memungkinkan percepatan migrasi Yahudi, terutama setelah Deklarasi Balfour, ke Palestina. Sepanjang masa mandat Inggris, kaum Yahudi berhasil meneror rakyat Palestina dan merebut tanah-tanah mereka melalui pembunuhan, penculikan, dan pemaksaan pengungsian.

Patroli Inggris memasuki Gaza tahun 1917
Patroli Inggris memasuki Gaza tahun 1917

معارك النكبة

Pertempuran Nakbah

شكّل قرار الأمم المتحدة بتقسيم فلسطين في أواخر عام ١٩٤٧م صدمة عميقة في المنطقة، لا سيما أنه جاء بدعم القوى الكبرى، وعلى رأسها الولايات المتحدة وروسيا وفرنسا، ليكرّس واقعا جديدا ضد تطلعات الفلسطينيين، وليفرض بحكم القوة الجبرية قيام دولة إسرائيل واستمرارها.

Keputusan PBB untuk membagi Palestina pada akhir tahun 1947 menjadi sebuah guncangan besar di kawasan. Hal itu terjadi terutama karena didukung oleh kekuatan besar dunia, yakni Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis, sehingga memperkuat kenyataan baru yang bertentangan dengan harapan bangsa Palestina, serta memaksakan berdirinya negara Israel dan kelangsungannya dengan kekuatan paksa.

وقد تزامن هذا القرار مع تصاعد النشاط الصهيوني المسلح من خلال منظمات مثل الإرغون والهاغاناه وغيرها التي نفذت عمليات قتل وتهجير بحق الفلسطينيين وارتكبت العديد من المجازر، أشهرها مذبحة دير ياسين، ولم يكن أمام الفلسطينيين سوى تشكيل مجموعات مقاومة بمشاركة متطوعين من مصر وسوريا والأردن وغيرها للدفاع عن أرضهم.

Keputusan ini bertepatan dengan meningkatnya aktivitas bersenjata Zionis melalui organisasi seperti Irgun, Haganah, dan lainnya yang melakukan aksi pembunuhan serta pengusiran terhadap rakyat Palestina, termasuk melakukan banyak pembantaian — yang paling terkenal adalah Pembantaian Deir Yassin. Tidak ada pilihan bagi rakyat Palestina selain membentuk kelompok perlawanan dengan dukungan sukarelawan dari Mesir, Suriah, Yordania, dan negara lain untuk membela tanah mereka.

ومع إعلان بريطانيا إنهاء انتدابها على فلسطين في مايو/أيار ١٩٤٨، قررت جيوش ٧ دول عربية، هي مصر والأردن وسوريا ولبنان والعراق والسعودية واليمن، التدخل لدعم الفلسطينيين في معارك النكبة.

Ketika Inggris mengumumkan berakhirnya mandatnya atas Palestina pada Mei 1948, tujuh negara Arab — Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon, Irak, Arab Saudi, dan Yaman — memutuskan untuk mengerahkan pasukan mereka guna mendukung rakyat Palestina dalam Pertempuran Nakbah.

في تلك الأثناء شهدت غزة -التي نزح إليها آلاف من أبناء فلسطين الهاربين من بطش العصابات الصهيونية- محاولات مستميتة من هذه العصابات لاحتلالها وتهجير أهلها منها إلى مصر، الأمر الذي اضطر الجيش المصري إلى الدخول لغزة ومحاولة الحفاظ عليها من السقوط في أيدي الصهاينة فضلا عن مناطق قريبة منها مثل بئر سبع والمجدل وغيرها.

Pada saat itu, Gaza — yang menjadi tujuan pengungsian bagi ribuan rakyat Palestina yang melarikan diri dari kekejaman kelompok bersenjata Zionis — menghadapi upaya mati-matian kelompok tersebut untuk mendudukinya dan mengusir penduduknya ke Mesir. Hal itu memaksa tentara Mesir masuk ke Gaza untuk mencoba mempertahankannya agar tidak jatuh ke tangan Zionis, sekaligus menjaga daerah sekitarnya seperti Beersheba, Majdal, dan lainnya.

وكما يرصد المؤرخ المصري عبد الوهاب بكر في كتابه “الجيش المصري وحرب فلسطين”، فإن الجيش المصري كان يعاني في تلك الفترة ضعفا شديدا نتيجة للإهمال الممنهج الذي مارسه الاحتلال البريطاني في مصر على مدى سنوات، إضافة إلى تجاهل الحكومات المتعاقبة لتطويره وتحديث معداته.

Sebagaimana dicatat oleh sejarawan Mesir Abdul Wahhab Bakar dalam bukunya Tentara Mesir dan Perang Palestina, pada masa itu tentara Mesir menderita kelemahan yang sangat parah akibat pengabaian sistematis yang dilakukan oleh pendudukan Inggris di Mesir selama bertahun-tahun, ditambah lagi dengan kelalaian pemerintahan-pemerintahan yang silih berganti dalam memperbarui serta memodernisasi persenjataannya.

ونتيجة لذلك دخلت القوات المصرية معارك فلسطين في ١٥ مايو/أيار ١٩٤٨ بعتاد محدود وقدرات متواضعة، في ظل غياب أي إمدادات كافية من الداخل أو الخارج لتعويض ما يُستهلك في القتال.

Akibatnya, pasukan Mesir memasuki pertempuran Palestina pada 15 Mei 1948 dengan perlengkapan terbatas dan kemampuan yang sederhana, tanpa adanya pasokan yang memadai baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mengganti perlengkapan yang habis dalam pertempuran.

وقد انعكس ذلك بشكل واضح على سير العمليات العسكرية، إذ تقدمت القوات بقيادة اللواء أحمد علي المواوي دون دعم مدرع كافٍ، ووسط غياب خطة إستراتيجية واضحة لإدارة الحرب والمعارك.

Hal ini berdampak jelas pada jalannya operasi militer, di mana pasukan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Ahmad Ali al-Muwawi bergerak maju tanpa dukungan lapis baja yang memadai dan di tengah ketiadaan rencana strategis yang jelas untuk mengelola perang dan pertempuran.

Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah

Sumber : al Jazeera



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.