الأولى التفرغ لسماع القرآن وتدبر معانيه
Yang Utama adalah Menyisihkan Waktu untuk Mendengarkan Al-Quran dan Merenungkan Maknanya
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Menyisihkan Waktu untuk Mendengarkan Al-Quran ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab
السؤال
Pertanyaan:
هل يجوز أن أستمع إلى القرآن وأنا في المكتب ويكون الصوت خفيفاً وأتابع أعمالي وأتكلم مع الآخرين والتحدث في الهاتف أم يجب أن ألتزم بالآية
Apakah boleh saya mendengarkan bacaan Al Quran di kantor dengan suara pelan sambil tetap mengerjakan pekerjaan, berbicara dengan orang lain, atau menjawab telepon? Ataukah saya harus berpegang pada ayat :
(وإذا قرئ القرآن فاستمعوا له وانصتوا لعلكم ترحمون)،
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat”?
وهل المقصود بواو الجماعة في الآية الكريمة: المسلمون جميعا وكل من يسمع التلاوة أم أنها تخاطب المسلمين في الصلاة فقط؟
Dan apakah kata jamak “kamu” pada ayat tersebut ditujukan kepada seluruh kaum muslimin dan setiap orang yang mendengar bacaan, atau hanya khusus untuk kaum muslimin dalam shalat saja?
الإجابــة
Jawaban:
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba’du:
فالأولى للإنسان أن يتفرغ لسماع القرآن وتدبر معانيه التماساً للرحمة المذكورة في قوله تعالى:
Yang utama bagi seorang muslim adalah menyisihkan waktu untuk mendengarkan Al Quran dan merenungkan maknanya, demi mengharap rahmat sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:
﴿وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ﴾ (الأعراف:٢٠٤)
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Surah Al-A’raf: 204)
ولكن إذا كان في شغل في مكتبه وفتح شريط القرآن، فالأولى له أن يحرص قدر المستطاع على السماع كما أسلفنا، ولكن لا يجب عليه عند الجمهور، فقد حمل ابن عباس الأمر في الآية على ما إذا سمع القرآن في الصلاة، وحمله بعض السلف على الصلاة والخطبة معاً، ونقل ابن كثير في تفسيره كثيراً من الآثار عن السلف بهذا المعنى، ونقل القرطبي في تفسيره عن النقاش أنه قال: أجمع أهل التفسير على أن هذا الاستماع في الصلاة المكتوبة وغير المكتوبة.
Namun, jika seseorang dalam kesibukan di kantornya dan ia memutar bacaan Al Quran, maka yang lebih utama adalah ia berusaha mendengarkannya sebisa mungkin sebagaimana telah dijelaskan. Akan tetapi menurut mayoritas ulama hal itu tidak wajib. Ibnu Abbas menafsirkan perintah pada ayat ini berlaku ketika mendengar Al Quran dalam shalat. Sebagian ulama salaf memahaminya berlaku pada shalat dan khutbah sekaligus. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menukil banyak riwayat dari para salaf dalam makna ini. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menukil dari An-Naqqasy yang berkata: “Para ahli tafsir sepakat bahwa perintah mendengarkan ini berlaku pada shalat fardhu maupun shalat sunnah.”
وعليه فينبغي الاعتناء بسماع القرآن وتدبره، وإذا عرض شاغل منع من الاستماع والإنصات، فنرجوا ألا يكون ثمة إثم.
Maka dari itu, hendaknya seorang muslim tetap memperhatikan bacaan Al Quran dan berusaha merenungkannya. Namun jika ada kesibukan yang menghalangi dari mendengarkan dan menyimak, kami berharap tidak ada dosa dalam hal itu.
والله أعلم.
Wallahu a’lam.
Sumber : IslamWeb
Leave a Reply