Hukum Anak Zina Menjadi Imam Shalat



إمامة ولد الزنا

Hukum Anak Zina Menjadi Imam Shalat

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Hukum Anak Zina Menjadi Imam Shalat ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

ما حكم إمامة ابن الزنا؟

Bagaimana hukum anak hasil zina menjadi imam shalat?

الإجابــة

Jawaban:

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga, dan para sahabat beliau, amma ba’du:

فقد ذهب أبو حنيفة ومالك والشافعي إلى كراهة إمامة ولد الزنا ، وهو قول مجاهد ، وعمر بن عبد العزيز.

Imam Abu Hanifah, Malik, dan Asy-Syafi‘i berpendapat bahwa makruh hukumnya anak zina menjadi imam shalat. Ini juga merupakan pendapat Mujahid dan Umar bin Abdul Aziz.

وذهب أحمد إلى أنه لا تكره إمامته إذا سلم دينه ، وكان مرضياً ، وبه قال عطاء ، وسليمان بن موسى ، والحسن ، والنخعي ، والزهري ، وعمرو بن دينار ، وإسحاق ، وداود ، وابن المنذر.

Sedangkan Imam Ahmad berpendapat bahwa tidak makruh anak zina menjadi imam apabila agamanya baik dan keadaannya terpuji. Pendapat ini juga dipegang oleh Atha’, Sulaiman bin Musa, Al-Hasan Al-Bashri, An-Nakha‘i, Az-Zuhri, Amr bin Dinar, Ishaq, Dawud, dan Ibnu Al-Mundzir.

وهو الراجح ، فقد أخرج ابن أبي شيبة في مصنفه عن عائشة رضي الله عنها أنها سئلت عن ولد الزنا؟ فقالت: ليس عليه من وزر أبويه شيء. وقد قال الله تعالى:

Pendapat yang paling kuat adalah bahwa hal itu tidak makruh. Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dalam Al-Mushannaf dari Aisyah ra, bahwa beliau pernah ditanya tentang anak zina, lalu beliau menjawab: “Tidak ada dosa atasnya karena perbuatan kedua orang tuanya.” Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى

“Dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.” (Surah Al An‘am ayat 164)

والله سبحانه وتعالى يقول: (إن أكرمكم عند الله أتقاكم).

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” (Surah Al Hujurat ayat 13)

والأدلة الشرعية التي حددت شروط الإمامة وحقوقها لم تفرق بين ولد الزنا وبين غيره ، قال ابن المنذر: (يؤم إذا كان مرضياً ، ولا تضره معصية غيره).

Dalil-dalil syar‘i yang menetapkan syarat-syarat dan hak-hak seorang imam tidak membedakan antara anak zina dengan selainnya. Ibnu Al-Mundzir berkata: “Ia boleh menjadi imam apabila keadaannya baik, dan tidak akan terkena dampak dosa orang lain.”

والله أعلم.

Wallahu a’lam.

Sumber : IslamWeb



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.