Serial Syarh al Manzhumah al Jazariyah
Basmalah
Syarah Ringkas oleh : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Bab Muqaddimah Jazariyah : Basmalah ini adalah Bagian dari Bahasan Manzhumah al Jazariyah
Para ulama berbeda pendapat, apakah matn ini diawali dengan lafazh basmalah atau tidak.
Kebanyakan ulama, di antaranya Ibnun Nâzhim dan Syaikhul Islam Zakariyya Al-Anshari mencantumkannya sekaligus men-syarh-nya.
Begitupula Asy-Syaikh Ayman Suwaid dalam Tahqiq-nya atas matn ini
Awal syair ini dimulai dengan lafazh basmalah untuk menunjukkan bahwa An-Nâzhim menyusun bait-bait syair ini dengan mengharap keberkahan atau memohon pertolongan kepada Allâh.
Juga untuk ber-qudwah (mengambil teladan) kepada Al- Quran, dan sebagai bentuk pengamalan atas hadits-hadits yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak dimulai dengan basmalah, maka akan terputus atau tidak sempurna di hadapan Allah Ta’ala
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِبسم الله الرحمن الرحيم فهو أَقْطَعُ أَوْ أَبْتَرُ
Asy-Syaikh َ Muhammad Nawawi Al-Bantani rahimahullahu Ta’ala mengatakan bahwa baalin artinya memiliki nilai baik atau mulia, yaitu perkara yang terhormat, yang diperbolehkan melakukannya dalam agama bukan perkara yang makruh atau haram. 1
Sedangkan aqtho’u artinya orang yang terputus kedua tangannya atau salah satunya.
Abtaru artinya terputus ekornya.
Catatan Kaki
-
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya, Juz 14 halaman 329, terbitan Muasasah Ar Risalah
Padanya terdapat 2 (dua) illat :
1. Dhaif pada Furroh ibn Abdir Rahman, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal : Munkarul Hadits Jiddan. Yahya Ibnu Mu’in mengatakan : Dho’iful Hadits. Abu Zur’ah mengatakan : Hadits yang diriwayatkannya Munkar (Lihat Tahdzibut Tahdzib (8/373)
2. Pendapat yang benar menurut sebagian ahli ilmu bahwa hadits tersebut diriwayatkan Az Zuhri secara mursal, dan mursal termasuk ke dalam kategori hadits dha’if
Leave a Reply