Alif Laam Miim : Dua Faidah dari Ahli Ilmu
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
w
Ulama berbeda pendapat terkait penghitungan Alif Laam Miim sebagai ayat tersendiri.
قَالَ عُثْمَانُ بنُ سَعِيدٍ الدَّانِيُّ (ت: 444هـ): (اختلافها إحدى عشرة آية:
{الم} عدها الكوفي ولم يعدها الباقون
Imam Utsman ibn Sa’iid Ad Daniy (wafat 444 H) mengatakan bahwa dalam Surah Al Baqarah ada 11 tempat perbedaan pendapat. Yang pertama : Alif Laam Miim. Madzhab Al Kuufiy menghitungnya sebagai satu ayat, sementara madzhab yang lain tidak menghitungnya sebagai satu ayat, melainkan tergabung dengan ayat berikutnya الم – ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ sebagai satu ayat. (Kitab Al Bayan fii Adil Ayil Quran)
[Dari penerjemah : Alhamdulillah kita sudah pernah membahas tentang pengenalan madzhab Adul Ay ini dalam 8 seri tulisan tersendiri, silahkan merujuk ke serial tulisan tersebut bagi yang belum pernah membacanya]
{الم} : هذه من الحروف المقطعة تكتب الم. وتقرأ هكذا: ألف لام ميم.
Aliif Laam Miim : Ini adalah termasuk huruf-huruf Al Muqotha’ah, ditulis dengan الم. dan dibaca dengan Alif Laam Miim.
والسور المفتتحة بالحروف المقطعة تسع وعشرون سورة أولها البقرة هذه، وآخرها القلم {ن} ومنها الأحادية مثل: {ص} ، و {ق} ، و {ن} ، ومنها الثنائية مثل: {طه} ، و {يس} ، و {حم} ، ومنها الثلاثية والرباعية والخماسية،
Surat-surat yang dibuka dengan huruf Al Muqotho’ah ada 29 surah, yang pertama adalah surah Al Baqarah ini, dan yang terakhir adalah surah Al Qalam (Nuun). Diantara surah-surah tersebut ada yang dimulai dengan satu huruf misalnya : Shaad, Qaaf dan Nuun. Diantaranya ada pula yang dimulai dengan dua huruf semisal : Thaa Haa, Yaa Siin dan Haa Miim. Diantaranya ada pula yang dimulai dengan tiga huruf, empat huruf dan lima huruf.
ولم يثبت في تفسيرها عن النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شيء كونها من المتشابه الذي استأثر الله تعالى بعلمه أقرب إلى الصواب، ولذا يقال فيها: ألمْ: الله أعلم1 بمراده ذلك.
Tidak ada penetapan tentang tafsirnya dari Nabi shalallahu alaihi wa salam sama sekali. Menjadilah dia salah satu dari ayat-ayat mutasyabihat yakni Allah Ta’ala yang paling tahu dengan ilmunya, apa maksudnya yang lebih dekat dengan kebenaran. Karena itu dikatakan : Alif Laam Miim – Allahu ‘A’lam bi muroodihi dzalika (Allah Yang Paling Tahu apa yang dikehendaki dari hal tersebut)
روى عن أبي بكر وعلي رضي الله عنهما وعن عامر الشعبي وسفيان الثوري إنهم قالوا: الحروف المقطعة هي سر الله في القرآن ولله في كل كتاب من كتبه سر. فهي من المتشابهة الذي انفرد الله بعلمه فلا ينبغي أن نتكلم فيها ولكن نؤمن بها.
Diriwayatkan dari Abu Bakar dan Ali – radhiyallahu anhuma, serta dari Aamir Asy Sya’bi dan Sufyan Ats Tsauriy, mereka mengatakan : Huruf-huruf muqotho-ah dia adalah rahasia Allah ta’ala dalam Al Quran. Dan Allah dalam setiap kitab memiliki rahasiaNya, sehingga huruf-huruf tersebut termasuk dari Al Mutasyaabihah -perkara yang ilmunya hanya dimiliki oleh Allah Ta’ala sendiri, maka tidak selayaknya kita membicarakannya, akan tetapi kita beriman kepadanya.
وقد استخرج منها بعض أهل العلم فائدتين:
Para ulama menarik dari ayat tersebut dua faidah :
الأولى: أنه لما كان المشركون يمنعون سماع القرآن مخافة أن يؤثر في نفوس السامعين كان النطق بهذه الحروف حم. طس. ق. كهيعص. وهو منطق غريب عنهم يستميلهم إلى سماع القرآن، فيسمعون فيتأثرون وينجذبون فيؤمنون ويسمعون وكفى بهذه الفائدة من فائدة.
Yang pertama : Bahwa ketika orang-orang musyrik menolak mendengarkan Al Quran disebabkan takut mempengaruhi jiwa pendengarnya, maka melafazhkan huruf-huruf ini : Haa Miim, Thaa Siin, Qaaf, Kaaf Ha Ya ‘Aiin Shaad, merupakan lafazh “unik” yang menarik perhatian mereka untuk mendengarkan Al Quran. Maka mereka pun mendengarkannya dan terpengaruh, tertarik kemudian beriman dan taat. Maka faidah ini sudah mencukupi dari faidah-faidah lain.
والثانية: لما أنكر المشركون كون القرآن كلام الله أوحاه إلى رسوله محمد صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كانت هذه الحروف بمثابة المتحدي لهم كأنها: أن هذا القرآن مؤلف من مثل هذه الحروف فألفوا أنتم مثله. ويشهد بهذه الفائدة ذكر لفظ القرآن بعدها غالباً نحو: {الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ} ، {طس تِلْكَ آيَاتُ الْقُرْآنِ} ، كأنها تقول: إنه من مثل هذه الحروف تألف القرآن فألفوا أنتم نظيره فإن عجزوا فسلموا أنه كلام الله ووحيه وآمنوا به تفلحوا.
Yang kedua : Ketika orang-orang musyrikin mengingkari keberadaan Al Quran sebagai Kalam Allahu Ta’ala yang diturunkan kepada RasulNya Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, maka huruf-huruf ini seakan menantang mereka dan berkata : Sungguh Al Quran ini tersusun dari huruf-huruf semisal ini, maka coba kalian tulis yang semisal dengannya.
Faidah ini diperkuat dengan penyebutan “Al Quran” setelah penyebutan huruf-huruf tersebut, Misalnya :
الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ
Alif Laam Roo – Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat,
طس تِلْكَ آيَاتُ الْقُرْآنِ
Thaa Siin – Inilah ayat-ayat Al Quran
Seakan-akan huruf-huruf tersebut mengatakan : Sungguh Al Quran tersusun dari huruf-huruf semisal ini, maka coba tulislah yang sebanding dengannya, tetapi jika kalian tidak mampu, maka menyerahlah, karena dia adalah Kalam Allah, wahyuNya, dan berimanlah padanya maka kalian akan memperoleh kemenangan. [Kitab Aisar Tafasir li Kalamil ‘Aliyil Kabiir]
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Leave a Reply