Manhaj Imam Ibnu Al Jazariy dalam Memilih Thuruq An Nasyriyah (1)
Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Manhaj Imam Ibnu Al Jazariy dalam Memilih Thuruq An Nasyriyah ini bagian dari Kategori Ilmu Qiroat
Pengantar Penerjemah
Barangkali ada di antara kita yang masih menganggap bahwa masalah sanad adalah masalah remeh temeh. Padahal para Imam sebelum kita mengerahkan upaya yang tidak sedikit untuk memeriksa jalur sampainya sebuah rujukan ilmu agama kepada mereka, termasuk jalur sampainya Al Quran kepada kita. Ini membuktikan bahwa sanad memiliki peran penting dalam agama ini, dan diapun merupakan disiplin ilmu tersendiri yang membutuhkan perhatian yang seksama dari para penuntut ilmu.
In sya Allah beberapa artikel tentang ini akan kami postingkan di grup peserta talaqqi online, sebagai bagian pembelajaran kita semua. Semoga bermanfaat.
Metode Imam Ibnul Jazariy dalam memilih sanad Qiroat yang shahih
Imam Ibnul Jazariy menetapkan metode tersendiri dalam memilih sanad yang shahih dari sepuluh Imam Qiroaat ke kitab-kitab rujukan Ilmu Qirooat (Apa saja kitab yang dijadikan rujukan oleh Imam Ibnul Jazariy dalam An Nasyr fii Qirooatil Asyr akan dibahas dalam artikel tersendiri).
Metode tersebut adalah sebagai berikut :
- Menentukan jalur sanad berdasarkan cara penerimaannya – yakni yang menerima Al Quran dengan membaca secara keseluruhan – bukan dengan meriwayatkan sebagian saja
- Memilih isnad yang memiliki rijaal yang tsiqoh, tsabat dan ‘adl
- Memastikan kebenaran masa/zaman antara rawi dengan gurunya dan dengan muridnya
- Memastikan pertemuan semua rawi dengan gurunya
Beliau mengatakan dalam An Nasyr fii Qirooatil Asyr Paragraf ke 326 :
وَهَا أَنَا أَذْكُرُ الْأَسَانِيدَ الَّتِي أَدَّتِ الْقِرَاءَةَ لِأَصْحَابِ هَذِهِ الْكُتُبِ مِنَ الطُّرُقِ الْمَذْكُورَةِ وَأَذْكُرُ مَا وَقَعَ مِنَ الْأَسَانِيدِ بِالطُّرُقِ الْمَذْكُورَةِ بِطَرِيقِ الْأَدَاءِ فَقَطْ, حَسْبَمَا صَحَّ عِنْدِي مِنْ أَخْبَارِ الْأَئِمَّةِ قِرَاءَةً قِرَاءَةً وَرِوَايَةً رِوَايَةً وَطَرِيقًا طَرِيقًا،
Disini aku menyebutkan asaanid yang menerima sanad ke penyusun kitab-kitab (yang menjadi rujukan An Nasyr) dengan cara qiroaat (membaca) melalui jalur-jalur yang disebutkan, dan aku menyebutkan kondisi asaanid pada jalur-jalur tersebut dengan cara periwayatannya saja, berdasarkan yang kuanggap shahih berdasarkan khabar dari para imam, untuk tiap-tiap qiroat, riwayat dan thariq
Kemudian beliau menyebutkan tentang para asanid yang dipilihnya dalam An Nasyr paragraf ke-906 :
وَهِيَ أَصَحُّ مَا يُوجَدُ الْيَوْمَ فِي الدُّنْيَا وَأَعْلَاهُ لَمْ نَذْكُرْ فِيهَا إِلَّا مَنْ ثَبَتَ عِنْدَنَا، أَوْ عِنْدَ مَنْ تَقَدَّمَنَا مِنْ أَئِمَّتِنَا عَدَالَتُهُ، وَتَحَقَّقَ لُقِيُّهُ لِمَنْ أَخَذَ عَنْهُ وَصَحَّتْ مُعَاصَرَتُهُ، وَهَذَا الْتِزَامٌ لَمْ يَقَعْ لِغَيْرِنَا مِمَّنْ أَلَّفَ فِي هَذَا الْعِلْمِ.
Aku tidak menyebutkannya kecuali :
- Perawi yang menurut kami – atau para Imam yang ada sebelum kami – bersifat tsabat dan ‘adl
- Pertemuan perawi tersebut dengan orang-orang yang mengambil darinya terkonfirmasi benar adanya
- Masa/zaman keberadaannya terkonfirmasi benar adanya
Dan komitmen ini belum dilakukan oleh selain kami dalam rentang seribu tahun perkembangan ilmu ini (Ilmu Qirooat)
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Sumber Pustaka yang terdapat di Maktabah Rumah Ilmu Reza Ervani :
- An Nasyr fii Qirooatil ‘Asyr – Imam Ibnul Jazariy
- As Salaasil Adz Dzahabiyaah – Syaikh DR. Ayman Rusydi Suwaid
Leave a Reply