Mu’jizat Al Quran : Perbedaan Jenis Huruf Memperluas Tadabbur Ayat Al Quran
Catatan Belajar oleh : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Mu’jizat Al Quran : Perbedaan Jenis Huruf Memperluas Tadabbur Ayat Al Quran ini masuk dalam Kategori Tadabbur al Quran
w
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِينًا – لِّيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
Ulama berbeda pendapat terkait huruf laam di awal ayat kedua surah Al Fath tersebut.
Ada yang menyebutnya sebagai Laam At Ta’liil (laam yang menunjukkan sebab), ada juga yang menyebutnya sebagai Laam As Shayrurah. Penjelasan untuk keduanya sudah saya kemukakan dalam tulisan sebelum ini.
Pertama : Jika Laam pada awal ayat kedua dianggap sebagai Laam At Ta’liil
Jika Laam Ta’liil diterapkan pada ayat 1 dan 2 Surah Al Fath diatas, maka ayat pertama yang menunjukkan Allah Ta’ala memberikan kemenangan adalah “sepaket” dengan ampunan yang sudah diberikan Allah Ta’ala untuk dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
Makna yang pertama ini adalah keistimewaan yang hanya berlaku untuk Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya :
هَذَا مِنْ خَصَائِصِهِ -صَلَوَاتُ اللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ-الَّتِي لا يشاركه فيها غيره. وليس صحيح فِي ثَوَابِ الْأَعْمَالِ لِغَيْرِهِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ.
Hal ini adalah kekhususan beliau – shalallahu alaihi wa salam – yang tidak dapat disaingi oleh selain beliau. Tidaklah bermakna bahwa kemenangan tersebut sebagai pahala dari amal-amal yang lain sehingga diampuni bagi beliau dosa yang lalu dan yang akan datang.
وَهَذَا فِيهِ تَشْرِيفٌ عَظِيمٌ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ -صَلَوَاتُ اللَّهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ-فِي جَمِيعِ أُمُورِهِ عَلَى الطَّاعَةِ وَالْبِرِّ وَالِاسْتِقَامَةِ الَّتِي لَمْ يَنَلْهَا بَشَرٌ سِوَاهُ، لَا مِنَ الْأَوَّلِينَ وَلَا مِنَ الْآخِرِينَ، وَهُوَ أَكْمَلُ الْبَشَرِ عَلَى الْإِطْلَاقِ، وَسَيِّدُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.
Ini adalah kemuliaan dan keagungan bagi Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, yang dalam seluruh perkara beliau adalah ketaatan, kebaikan, istiqomah, yang tidak dapat disamai dan dicapai oleh manusia lainnya, tidak dari kalangan terdahulu maupun yang akan datang. Beliau – shalallahu alaihi wa salam adalah manusia yang sempurna secara muthlaq, penghulu manusia di dunia dan akhirat.
Kedua : Jika Laam pada ayat kedua dianggap sebagai Laam Ash Shayruurah
Jika Lam Shayyarurah yang diterapkan pada ayat 1 dan 2 Surah Al Fath diatas, maka menurut Ibnu Athiyah :
على تقدير أن الله فتح لك لكي يجعل الفتح علامة لغفرانه لك
Bahwa Allah Ta’ala memberikan kemenangan disebabkan kemenangan adalah tanda pengampunan Allah Ta’ala bagimu.
Lebih luas, Imam Ath Thabari dan Ibnu Kaysan mengatakan bahwa makna
إنا فتحنا لك
Di ayat pertama surah Al Fath adalah :
فسبح بحمد ربك واستغفره ليغفر لك
Maka bertasbihlah dengan memuji RobbMu dan meminta ampunlah padaNya sehingga dia mengampunimu.
Sehingga bentukan ayat ini sama dengan ayat pertama hingga akhir surah An Nashr :
إذا جاء نصر الله والفتح
Jika telah datang pertolongan Allah dan kemenangan
Sehingga jika kita menganggap bahwa Laam di awal ayat kedua itu adalah Laam Ash Shoyruurah, maka ayat ini berlaku umum bagi kaum Mu’minin, bahwa prasyarat kemenangan adalah pertolongan dan ampunan Allah Ta’ala. Tanpa keduanya maka tak ada kemenangan, sehingga jikalau kemenangan itu sudah hadir, maka haruslah tetap dijaga dengan terus-menerus meminta ampun dan bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla.
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Leave a Reply